JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa orang ternyata memanfaatkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sebagai tempat penukaran uang receh untuk dibagikan saat Lebaran.
Hal tersebut dibenarkan Firman (27), petugas pengisian bensin di SPBU 34.134.22, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Biasanya orang-orang ada yang sengaja datang buat tukar receh, ada yang sambil beli bensin juga," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (3/4/2024).
Firman sudah bekerja di SPBU itu sejak 2021. Selama ini, manajemennya mengizinkan pelanggan untuk menukar uang receh.
Namun, mereka hanya diperbolehkan jika stok uang nominal kecil yang dipegang para petugas pengisian bensin cukup banyak.
Sebab, mereka juga membutuhkannya untuk uang kembalian.
"Biasanya mereka tukar recehnya enggak harus uang cetakan baru, yang penting uang baru (masih bagus)," ujar Firman.
Sementara nominal uang pecahannya, sebagian besar meminta pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000.
Kendati demikian, penukaran uang di SPBU sedang tidak terlalu ramai dua tahun belakangan ini.
"Pas 2021-2022 masih ramai yang nukar uang receh. Biasanya dua minggu sebelum Lebaran. Paling mepet tuh lima hari sebelum Lebaran," ujar Firman.
Ia menduga, orang-orang kini lebih memilih untuk menukarkan uang secara resmi ke bank atau layanan kas keliling dari Bank Indonesia.
Selain itu, jasa penukaran uang di pinggir jalan juga semakin menjamur.
"Kalau 2021-2022, biasanya dalam dua minggu paling banter ada empat orang per hari datang buat tukar receh. Tapi ada saja yang dalam sehari ada 8-10 orang. Kalau 2023 dan sekarang, sehari cuma 2-3 orang," ujar Firman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/04/17490361/spbu-juga-jadi-tempat-tukar-uang-receh-jelang-lebaran