Ayu salah seorang pemudik asal Bogor memilih naik perahu untuk ke kampung halamannya di Desa Pantai Sederhana, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, untuk menghindari kemacetan di jalur darat.
"Naik ini untuk menghindari kemacetan di jalur Pantura," kata Ayu ketika diwawancarai oleh Kompas.com di lokasi pada Selasa (8/4/2024).
Selain itu, Ayu mengatakan, estimasi perjalanan menggunakan perahu dianggap lebih cepat.
Menurut Ayu, jika dirinya mudik lewat jalur darat bakal lebih jauh dan biaya yang akan dikeluarkan lebih banyak.
"Kalau lewat darat dari Jakarta berangkat jam 8.00 WIB sampai kampung jam 12.00 WIB. Kalau lewat laut berangkat jam 10.00 WIB sampai kampung bisa jam 11.00 WIB atau jam 12.00 WIB," ujarnya.
Dia pun mengatakan, transportasi perahu dari Dermaga Nelayan Clincing menuju ke Muara Gembong memang sudah beroperasi sejak lama.
Namun, saat musim mudik seperti sekarang ini, Ayu mengatakan, tiket perahu ini mengalami kenaikan menjadi Rp. 25.000.
Bukan hanya untuk angkut penumpang, perahu tersebut juga bisa untuk angkut kendaraan sepeda motor dengan biaya sekitar Rp 20.000.
Ya, terjangkau (harganya) karena lebih efektif jalur laut dibanding darat," kata Ayu.
Untuk beli tiket perahu ini juga tidak sulit dan langsung bayar di tempat.
Menurut Ayu, berdasarkan pengalamannya berkali-kali naik perahu dari Dermaga Nelayan Clincing menuju Muara Gembong, tingkat keamanan dari transportasi ini sangat dipengaruhi dari kondisi cuaca.
"Kalau kita lihat dari cuaca terang begini ya Alhamdulillah aman. Kalau cuaca lagi ada angin kencang atau apa ya agak bahaya," ujarnya.
Penumpang rutin perahu adalah para pedagang ikan di Muara Gembong yang belanja di Pasar Clincing atau Kalibaru.
"Yang rutin setiap hari naik perahu ini para pedagang ikan dari Gembong, Muara Bendera, itu belanjanya pada ke pasar Clincing, Kalibaru rutin," kata Dani.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/09/16275821/hindari-kemacetan-ayu-mudik-naik-perahu-dari-dermaga-nelayan-clincing