Salin Artikel

Berebutan Ambil Sembako, Warga di "Open House" Jokowi sampai Terluka dan Pingsan

Acara halalbihalal yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dimulai sejak sekitar pukul 09.00 WIB.

"Banyak yang pingsan di dalam, sampai ada yang luka juga," kata salah seorang warga, Anjasari (32), saat ditemui Kompas.com, Rabu (10/4/2024).

Anjasari menuturkan, penyebab banyaknya warga yang pingsan karena padatnya kondisi di lokasi dan terus berdesak-desakan demi peroleh paket sembako.

"Orang-orang tuh pada ambil di poskonya desak-desakan. Bahkan, banyak juga yang sampai tetap enggak dapat sembakonya," tutur Anjasari.

Tak berbeda jauh dengan Anjasari, Moses (45), warga asal Bandung juga mengatakan hal yang sama.

"Tadi memang sempat kisruh juga, bahkan ada yang sampai keinjak dan pingsan," ucap Moses.

Bahkan, Moses pulang ke Bandung dengan tangan kosong karena tak kebagian jatah sembako.

"Kami pikir, dengan berhasil masuk melewati pagar, bakal kebagian makanan atau bingkisan, tapi ternyata nihil," ungkap Moses.

Salah seorang warga asal Bekasi bernama Hana (56) juga mengutarakan hal yang sama.

"Ramai banget di dalam, desak-desakan. Orang-orang tuh sampai ada yang keinjak, bahkan bengkak karena memar," tutur Hana.

Hana menceritakan, dirinya juga menjadi salah satu dari banyaknya warga yang tumbang di istana.

"Saya juga pingsan tadi, lemas. Ini langsung dikasih inhaler dari pihak sana (petugas)," ungkap Hana.

Menurut kisahnya, Hana pingsan setelah ia berhasil mengambil sembako dari posko.

"Habis salaman sama Jokowi itu kan dibagikan kupon, langsung saya antre," tutur Hana.

Diketahui, semenjak sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa unit ambulans sudah hadir ke lokasi open house menjemput warga yang pingsan.

Di samping itu, Hana menyampaikan rasa suka citanya dapat bertemu Jokowi dan bersalaman.

"Saya sebenarnya enggak perlu sembakonya, yang penting bisa ketemu Bapak Jokowi," ungkap Hana.

"Bersyukur pastinya. Saya berharapnya semoga presiden selanjutnya seperti sosok beliau, bisa lebih baik dari Pak Jokowi," tambahnya.

Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan, pihaknya meminta maaf karena tidak bisa mengakomodasi kehadiran seluruh masyarakat.

"Kami mohon maaf apabila tidak dapat mengakomodasi semua kehadiran masyarakat," ujar Yusuf kepada wartawan, Rabu.

"Tentu saja hal tersebut akan menjadi evaluasi bagi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya lagi. 

Lebih lanjut, Yusuf menyatakan, pihak istana memahami antusiasme masyarakat yang Ingin menghadiri open house bersama Presiden dan Ibu Negara.

Pihaknya juga menghormati dan sangat menghargai serta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang datang ke Istana.

"Sebagaimana yang telah kami sampaikan sebelumnya, bahwa kami pun ada keterbatasan waktu, termasuk untuk persiapan shalat zuhur," ujar Yusuf.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/11/09465821/berebutan-ambil-sembako-warga-di-open-house-jokowi-sampai-terluka-dan

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke