Salin Artikel

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah lebih kurang 10 hari libur panjang untuk merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah, akhirnya masyarakat sudah harus kembali beraktivitas, baik masuk kerja maupun sekolah mulai hari ini.

Oleh sebab itu, banyak orang memanfaatkan hari libur terakhirnya dengan efisien karena ragu dan mungkin sulit menemukan waktu santai bersama keluarga.

Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) menjadi destinasi wisata yang digandrungi setiap tahunnya karena variasi pilihan tempat dan jam operasional berlangsung hingga larut malam.

Hal tersebut terlihat dari data pengunjung Ancol hari Senin (15/4/2024) per 19.00 WIB yang masih menyentuh angka 57.200 pengunjung, di hari terakhir libur. 

Semalam, angka tersebut masih diperkirakan naik hingga tengah malam karena jam operasional Ancol yang masih berlangsung hingga pukul 23.00 WIB.

"Naik tipis ya dari perkiraan saya tadi siang (40.000 pengunjung)," kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Ariyadi Eko Nugroho saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Dengan harga tiket masuk Rp 30.000, pengunjung bebas berkeliling di kawasan Ancol termasuk pantai, yang buka sejak pukul 05.00-00.00 WIB.

 

Bersantai di pantai

Menggelar tikar dan makan siang dari bekal yang dibawa dari rumah adalah pemandangan lumrah yang bisa dilihat di sepanjang pinggir Pantai Ancol.

Salah satunya adalah Ria (37) dan keluarga beranggotakan delapan orang, yang menempuh perjalanan selama satu jam menggunakan mobil dari Bekasi Barat.

Mereka asyik bercengkerama tentang topik apa pun yang terlintas di pikiran mereka.

Bahkan, ayahnya yang bernama Aspani (73) dan istri tengah asyik rebahan beralaskan tikar sambil sesekali mengipasi dirinya dengan tangan karena matahari yang terik. 

Saat berbincang dengan Kompas.com, mereka layaknya keluarga penuh gurauan dan celotehan karena tak ragu menyambut hangat supaya menghapus rasa canggung dengan orang baru.

"Tadi habis makan, sekarang bengong bareng sambil rumpi apa saja sih," kata Ria sambil tertawa, Senin. 

Ria mengungkapkan, rumpi di pinggir pantai ini jadi selingan kegiatan sembari menunggu langit tidak terlalu terik.

"Ini kita belum main air di pantai, masih panas kalau jam segini. Tuh cuma anak yang berani berenang duluan," ujar Ria. 

Sejak tiba, Ria dan keluarga sudah bersantai hampir empat jam lebih di pinggir pantai. Dan, Ria mengaku, mereka akan terus tidur-tiduran sambil mengobrol santai hingga sore hari.

"Karena enggak ada yang dikejar, kemungkinan sampai sore di sini," tuturnya.

 

Siapkan bekal piknik

Sembari bersembunyi di bawah pohon dari teriknya sinar mentari, keluarga Ria juga sesekali menjejalkan camilan wafer yang dibawanya dari rumah.

Di atas tikar yang mereka gunakan sebagai alas untuk duduk maupun berbaring, terdapat termos besar berwarna merah muda dan rantang makanan warna hijau army.

"Iya, ini semua (bekal makanan dan minuman) bawa dari rumah. Biar enggak jajan lagi," ucap Ria. 

Tak hanya itu, sebuah stoples plastik besar berisi nasi putih, kaleng wafer, beberapa wadah plastik untuk lauk, dan satu kantong plastik berisi mi ikut memenuhi hampir setengah bagian tikar.

"Kalau air termos ini untuk bapak sama kakak bikin kopi atau teh, tinggal seduh saja. Kamu mau dibuatin?" tanya Ria sambil menunjukkan satu renceng kopi hitam dan kopi susu.

Menurut ceritanya, rantang makanan dan wadah plastik berisi ayam goreng dan mi goreng sudah mulai dimasaknya bersama sang kakak mulai pukul 06.00 WIB.

"Bagi-bagi tugas tadi pagi pas masak, asal bawa bekal saja biar enggak jajan macam-macam pas di sini," terang Ria.

Setelah mengucap demikian, terlihat satu porsi rujak buah yang diakui Ria baru saja dibelinya di sana.

"Kalau ini (rujak buah) beli sih tadi Rp 20.000-an. Buat habis makan siang," lanjutnya.

 

Jajal wisata perahu hingga 'water dancing fountain'

Bagi pengunjung Ancol yang hendak ke pantai namun lokasi dari parkiran atau gerbang masuk terlalu jauh, bisa memilih wisata perahu yang titik jemputnya tepat di belakang papan "Symphony of The Sea", dekat pintu masuk timur.

Dengan biaya Rp 10.000 per orang, pengunjung akan diantarkan tepat langsung ke Pantai Ancol atau Pantai Lagoon, dan berlaku pula untuk sebaliknya.

Wisata ini bisa segera dinikmati jika melihat petugas berpakaian warna kuning dan oranye, yang kerap menawari pejalan kaki layanan antar ke pantai menggunakan perahu. 

Setelah kursi penumpang sudah terisi penuh tampaknya oleh sekitar dua rombongan, petugas akan segera memberangkatkan perahunya.

Perjalanan menggunakan perahu menuju Pantai Ancol kurang lebih berkisar 12-15 menit.

Dalam kurun waktu tersebut, pemandangan laut dan langit membuat mata jadi lebih segar.

Pemandangan laut juga semakin terasa lebih lengkap dengan suara mesin perahu yang memecah keheningan. 

Setelah cukup menghabiskan hampir seharian di Ancol hingga langit kini berubah menjadi gelap, bukan menjadi pertanda untuk pengunjung harus segera pulang.

Di bundaran dekat pintu masuk timur, terdapat water dancing fountain atau air mancur yang dalam beberapa waktu tertentu akan "bergoyang".

Pantauan Kompas.com di lokasi, ada sekiranya 100 pengunjung duduk santai mengelilingi air mancur.

Mereka seolah terhipnotis menikmati penampilan air mancur yang seperti berjoget mengikuti alunan musik.

Saat musik lain disetel, beberapa pengunjung yang sudah berdiri untuk beranjak pulang kembali duduk. 

Penampilan air mancur tersebut ditemani oleh beberapa lagu tema milik Dufan, Atlantis, hingga Ancol untuk dijadikan latar musik.

Tidak hanya pancuran air berjoget yang membuat terkesima, lampu warna-warni juga ikut meramaikan dan mengubah nuansa penampilan semakin meriah.

Setelah musik tiba di akhir durasi, pengunjung yang berada di sekitar air mancur bertepuk tangan karena merasa puas dengan pertunjukkan yang disuguhkan.

"Ini saya mau pulang tapi anak pas lihat ini mau mampir, jadi ya sudah 15-20 menit di sini masih enggak masalah," ucap Faris (39), seorang ayah dari dua anak.

Pengunjung lain bernama Intan (19) mengaku merasa senang dengan pertunjukan air mancur yang ditampilkan.

"Senang saja nontoninnya, soalnya lumayan gede juga air mancurnya kalau dilihat sambil duduk," terang Intan.

Water dancing fountain sendiri dinyalakan setiap hari pada pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB dan 18.00 hingga 20.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/16/08484591/menikmati-hari-libur-terakhir-lebaran-di-ancol-sebelum-masuk-kerja

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke