Lupi menyampaikan, banjir rob yang terjadi di area ujung Pelabuhan Sunda Kelapa membuat wisatawan tak bisa berkeliling pelabuhan tersebut.
Alhasil, mereka hanya bisa melihat perahu yang bersandar atau mencoba naik sampan.
"(Banjir rob) sangat menganggu wisatawan karena mereka enggak bisa sampai ujung keliling (Pelabuhan Sunda Kelapa), paling cuma sampai sini aja, terus pulang lagi," ucap Lupi ketika diwawancarai oleh Kompas.com di Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu (17/4/2024).
Lupi menyebut akses jalan yang tergenang banjir tadinya digunakan para pengunjung untuk berlalu-lalang mengelilingi pelabuhan. Namun, kini mereka tak bisa lagi berlalu-lalang.
Selain banjir rob, tumpukan tanggul darurat di Pelabuhan Sunda Kelapa sudah banyak yang rusak dan menganggu pemandangan.
Kain pembungkus tanggul berwarna putih itu pun robek dan sudah berubah warna menjadi kecoklatan.
Tanah di dalam tanggul itu juga berserakan ke mana-mana sehingga membuat jalan di pelabuhan sangat berdebu.
Lupi menilai, keberadaan tanggul darurat membuat Pelabuhan Sunda Kelapa terlihat begitu kotor dan kurang efektif mencegah melubernya air laut ke darat saat tengah pasang.
Meski sudah ada tanggul darurat, banjir rob masih terus menghantui pelabuhan yang penuh sejarah ini.
"Apalagi kalau hujan, ya, enggak bisa ke ujung sana juga," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/17/19133001/banjir-rob-dinilai-sebabkan-pelabuhan-sunda-kelapa-sepi-wisatawan