Salin Artikel

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepinya wisatawan yang berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, mengakibatkan pendapatan para ojek sampan anjlok, termasuk Bakar (77).

Setiap hari, dengan mata penuh harap dan menahan sengatan matahari, Bakar dan tukang ojek sampan lainnya menanti kedatangan para wisatawan yang ingin menggunakan jasanya.

Saat ini, kebanyakan wisatawan asing yang menjadi penumpang mereka.

Sementara wisatawan lokal sudah sangat jarang datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa.

Namun, kini kehadiran wisatawan asing di Pelabuhan Sunda Kelapa juga tak menentu.

Saat ditemui Kompas.com pada Rabu (17/4/2024), Bakar mengaku sudah empat hari tidak mendapatkan penumpang.

Alhasil, ia tak bisa membeli makan untuk mengganjal perutnya pagi itu.

Ketika perutnya sudah tidak bisa menahan lapar dan tidak memiliki uang, mau tidak mau ia berutang ke warung sekitar.

"Makan, kita ngutang-ngutang dululah ke tukang-tukang jualan, kalau ada uang baru bayar," kata Bakar.

Untungnya, Bakar kini sudah tidak memiliki tanggungan lagi di rumah.

Ketujuh anak Bakar sudah bisa hidup secara mandiri sehingga sering kali membantu memenuhi kebutuhan hidup ayah dan ibunya.

Jika Bakar tak mendapatkan uang dari ojek sampannya maka anak-anaknyalah yang membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Mereka saling ngerti, kalau saya enggak dapat duit, ya, mereka yang kasih. Istri saya punya jatah bulanan dari anak-anak," jelas Bakar.

Putra dan putri Bakar pun sudah berkali-kali meminta sang ayah untuk berhenti menarik sampan dan pulang ke kampung halaman di Sulawesi Selatan.

Namun, selama dirinya masih sehat, Bakar tak mau menggantungnya hidupnya begitu saja pada ketujuh anaknya.

Ia tetap berusaha berpenghasilan meskipun pendapatannya menarik sampan tidak sebanyak dulu.

"Saya juga masih sehat, masih bisa menyampan biarin-lah saya tetap mencari sesuap nasi," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/18/13541491/pendapatan-ojek-sampan-tak-cukupi-biaya-hidup-bakar-terpaksa-berutang

Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke