BEKASI, KOMPAS.com - Politikus Mochtar Mohamad mengeklaim, dirinya mendapat banyak dukungan dari masyarakat untuk maju menjadi calon wali kota Bekasi pada Pilkada 2024.
Eks Walkot Bekasi Periode 2008-2013 yang pernah tersandung kasus korupsi ini juga mengaku dirinya "dipaksa" maju untuk kembali memimpin Kota Bekasi.
"Sebetulnya beberapa hari lalu forum RW Bekasi Utara menyerahkan formulir pendaftaran Bacalon Bekasi dari DPC (PDI-P) Kota Bekasi. RW-RW ini yang maksa untuk maju kembali," tutur Mochtar kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2024).
Mochtar mengatakan, yang mengambil formulir pendaftaran bacalon wali kota Bekasi dari DPC PDI-P tersebut adalah forum RW.
Karena adanya desakan masyarakat, kata Mochtar, akhirnya dia mengambil formulir di DPD PDI-P Jawa Barat karena pada saat itu penjaringan DPC sudah ditutup.
"Bukan saya loh, diambil (oleh forum RW) dari DPC (PDI-P) dibawa ke rumah saya, karena desakan itu, ya saya ngambil sendiri formulir di DPD," ujar dia.
Dukungan tersebut kemudian dikomunikasikan Mochtar kepada keluarga dan dan para kader partai berlambang banteng itu.
"Setelah saya berkeliling ke semua pimpinan partai dan alhamdulillah saya diterima untuk maju kembali bakal calon wali kota Bekasi," jelasnya.
Mochtar Mohammad resmi menyerahkan formulir pendaftaran pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota Bekasi 2024, Kamis (25/4/2024).
Formulir pendaftaran bacalon walkot Bekasi tersebut diserahkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat.
Untuk keperluan masa kampanye nanti, Mochtar sudah membuat 1.000 baliho untuk dipasang di sejumlah wilayah Kota Bekasi.
Mochtar juga menyampaikan janji politiknya jika ia terpilih menjadi wali kota Bekasi. Di antaranya hibah ke koperasi RW Rp 100 juta per tahun, BPJS Kesehatan gratis, dan umrah gratis pimpinan Ponpes/DKM/Marbot/Majelis Taklim.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/26/09572981/daftar-pencalonan-wali-kota-bekasi-mochtar-mohamad-mengaku-dipaksa-maju