"Peluang Anies dan Ahok bersatu sangat mungkin," ujar Didik dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (10/5/2024).
Didik mengatakan, ada beberapa faktor yang sangat memungkinkan untuk Anies dan Ahok dapat berpasangan dalam kontestasi politik di Jakarta.
Faktor pertama, Anies disebut adalah seorang yang religius tetapi tidak radikal seperti yang dipersepsikan ketika hadir dalam pilgub DKI 2017 lalu.
"Kedua, Ahok memang tempramental, yang kadang-kadang tabu di dalam politik. Namun, sesungguhnya Ahok adalah seorang yang nasionalis dilihat dari sejarah karir politiknya," kata Didik.
Selain itu, Didik menilai tidak ada faktor pendorong keduanya ke arah radikal, karena Anies sudah bisa tampil di dalam pilpres dengan citra nasionalis religius biasa, sedangkan Ahok juga akan bisa diterima publik.
"Anies dan Ahok pasti berpikir positif jika paham gagasan seperti ini dari berbagai pihak yang hendak menjadikannya simbol kesatuan dari keduanya," ucap Didik.
Sebagai informasi, Ahok merupakan kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Partai berlambang banteng itu saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon kepala dan wakil kepala daerah DKI Jakarta.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan DPD PDI-P DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak berujar, partainya terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin mendaftar sebagai bacagub DKI Jakarta.
“Kalau memang Bung Anies berniat maju (Pilkada) lewat PDI-P, sekarang saatnya pendaftaran di DPD. Sistemnya terbuka, silakan mendaftar,” kata Gilbert saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (8/5/2024).
Kendati demikian, proses penjaringan bacagub dan bacawagub DKI Jakarta melalui PDI-P masih tahap awal. Oleh karena itu, Gilbert memastikan bahwa tidak menutup kemungkinan PDI-P mengusung Anies sebagai bacagub DKI Jakarta.
“Tentu (ada peluang dari PDIP untuk Anies). Tergantung penilaian DPP, dan rekam jejak calon tersebut,” ucap Gilbert.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/11/07243431/anies-ahok-disebut-sangat-mungkin-berpasangan-di-pilkada-dki-2024