JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja berharap agar tumpukan debu di area buffer emergency di New Priok Container Terminal One (NPCT 1) Jalan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara segera dibersihkan.
"Biar dibersihin supaya nyaman, karena kalau tidak (dibersihkan) tidak memadai kondisi lapangan buat behandle (bongkar muat kontainer)," kata Suhendang salah seorang pekerja perusahan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) yang sedang melakukan bongkar muat di NPCT 1 saat diwawancarai oleh Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Suhendang bercerita, kondisi di Terminal Pemeriksa Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara di Pelabuhan Tanjung Priok yang juga menjadi lokasi bongkar muat kontainer jauh lebih bersih dibanding di NPCT 1.
Senada, Tama pekerja dari perusahaan EMKL lain juga berharap agar debu di NPCT 1 segera dibersihkan karena menganggu aktivitas bekerjanya.
"Menganggu banget takut debu masuk ke paru-paru, ini kan polusi," kata Tama.
Diberitakan sebelumnya, tumpukan debu itu diduga berasal dari jalanan atau polusi udara serta dari kontainer.
Ketebalan debu di area buffer emergency NPCT 1 sekitar satu hingga dua sentimeter.
Debu tersebut berwarna abu-abu menyerupai semen. Namun, teksturnya lebih kasar.
Angin pelabuhan yang kencang juga membuat debu di area ini beterbangan.
Akibatnya, pakaian para pekerja yang melakukan bongkar muat di lokasi ini menjadi kotor.
Selain itu, banyak pekerja yang merasa tak nyaman karena jalur pernapasannya terganggu akibat debu itu masuk ke hidung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/24/16463611/supaya-nyaman-pekerja-harap-debu-tebal-di-terminal-kontainer-pelabuhan