Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inu: Saya Akan Bongkar Korupsi Pakaian dan Makanan di IPDN

Kompas.com - 13/05/2008, 21:30 WIB

JAKARTA, SELASA -  Meski merasa secara sengaja diberhentikan sebagai staf pengajar di Institus Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), Inu Kencana yang makin 'kinclong' namanya setelah merilis bukunya, "Inu Kencana Under Cover" ini tegas  menolak diberhentikan. Ia mengaku tetap akan membuka kebobrokan IPDN, sampai hayat dikandung badan.

"Saya hadir waktu dilantik sebagai pejabat eselon III. Sebagai pegawai negeri, saya siap ditempatkan dimana saja. Makanya saya menghormati, saya datang. Akan tetapi, sampai detik-detik saya dibacakan sumpah, saya tidak tahu mau jadi apa," aku Inu Kencana setelah bertemu dengan Komisi III DPR, Selasa (13/5). 

"Setelah saya sadar, saya bisikan kepada yang melantik saya, pak Saman Wijoyo. Saya akan mundur. Saya ucapkan di kuping beliau. Pak Kaloh (Rektor IPDN) memeluk saya, saya bilang, bapak menzalimi saya, Saya tidak suka itu. Saya harus menang dan kebenaran itu adalah menang," tutur Inu Kencana yang datang ditemani istri dan buah hatinya.

Pelantikan sebagai eselon III, papar Inu, sama artinya dirinya harus pensiun sebagai pegawai negeri. Dijelaskan, dirinya dilantik pada 8 Mei lalu. Kemudian, pada Sabtu 10 Mei lalu, dirinya mengaku mendapat surat pengusiran dari IPDN yang ditandatangani oleh Rektor IPDN.

Inti suratnya yang dibacakan Inu Kencana berbunyi, "Segera Anda melapor ke Depdagri. Kami berterima kasih atas jasa-jasa Anda."

Hal yang membuat dirinya marah, sebelum dilantik pihak Depdagri saat ditanya, mengelak untuk memberikan jawaban, posisi apa yang akan diemban nantinya. "Dijawab, itu rahasia. Padahal, besoknya mau dilantik. Saya marah sekali. Umur saya sekarang 56. Kala saya dilantik, berarti saya cuma satu hari menjabat di Depdagri. Makanya saya menolak. Bukannya saya takut pensiun, tapi yang wajar dong, " tegas Inu Kencana.

"Eselon III, batas umurnya kan 53. Jadi saya harus nambah, ini pelecehan namanya. Maka, saya ingin tetap menjadi dosen karena ingin membongkar kasus. Karena terlalu banyak kasus yang terjadi di IPDN. Terlalu banyak sekali sehingga saya harus mengungkapnya sampai kapanpun. Saya tak akan berhenti ungkap kasus IPDN," tandas Inu Kencana.

Inu Kencana kemudian menyebut sekarang ini terlalu banyak kasus yang belum terungkap. Diantaranya adalah kasus korupsi pakaian dinas dan katering. "Tolong tulis itu, saya akan bongkar korupsi pakaian dan makanan. Saya akan laporkan ke KPK. Mereka (IPDN) stres, makanya saya diusir," cetusnya.

Berapa total korupsi yang terjadi, Inu enggan membeberkan lebih lanjut. Ia khawatir bila diungkap akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. "Berapa jumlah (korupsi) nya. Nanti saja, KPK yang menjelaskan. Saya tidak akan main angka. Yang pasti, kalau saya mati, barulah saya berhenti membongkar kasus di IPDN. Yang jelas lagi, modus korupsi ini macam-macam, biar KPK yang menjelaskan nanti," papar Inu Kencana seraya menyebutkan dirinya akan ke KPK setelah melapor ke Komnas HAM. (Persda Network/yat) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com