JAKARTA, SELASA - Meletusnya insiden 1 Juni di Monas menjadi indikasi adanya upaya pengalihan perhatian masyarakat dari isu-isu penting. Demikian dikatakan Managing Director Imparsial, Rusdi Marpaung, dalam siaran pers di kantor Imparssial Jalan Diponegoro Jakarta, Selasa (3/6).
"Ketidaktegasan proses penegakan hukum dalam kasus inilah yang kami desak untuk segera diselesaikan. Karena bisa jadi kasus ini adalah indikasi pengalihan isu-isu lain yang lebih penting, seperti BBM, Munir," ujarnya.
Siaran pers itu dihadiri beberapa wakil kelompok pembela HAM, Antonio Pradjasto (Demos), Indria Fernida (Kontras), MA Febi Yonesta (LBH Jakarta) dan Bathara Ibnu Reza (Imparsial). Mereka menilai sejumlah alasan negara melalui kepolisian yang terkesan menyalahkan peserta aksi damai aksi damai AKKBB sebagai penyebab dari aksi kekerasan itu sangat tidak tepat.
Lebih lanjut mereka mengatakan ada praktik tebang pilih dalam penanganan aksi unjuk rasa. "Untuk kasus unas mereka sangat agresif melakukan penangkapan, tapi dalam kasus ini sepertinya ditunda-tunda," kata Indria.
Maka, mereka menyerukan pernyataan sikap agar pemerintah serius membuktikan ketidakterlibatannya dalam kasus ini, mengingat pembiaran ini bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Selain itu mereka mendesak pemerintah tidak diskriminatif dalam penegakan hukum.(C6-08)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.