Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien RSCM Nantikan Bantuan Biaya Pengobatan

Kompas.com - 21/07/2008, 20:08 WIB

JAKARTA, SENIN - Sampai hari ini, Senin, 21 Juni 2008, para pasien sudah menerima bantuan tempat tinggal sementara di rumah Jl. HOS Cokroaminoto 103, Jakarta. Mereka juga mendapat bantuan alat masak memasak dari KOMPAS dan dari pemilik rumah. Selain itu mereka juga mendapat bantuan dana sebesar Rp 2 juta dari Sido Muncul. "Kasur-kasur lipat ini juga dari mereka,"kata Yuliana, 29 tahun, salah seorang pasien korban penggusuran RSCM.

 

Selama lebih dari satu minggu sejak digusur, nasib Yuliana tidak membaik. Dalam kondisi perut yang membengkak karena ada tumor yang menggerogoti, Yuliana hanya bisa pasrah menunggu bantuan para donatur. "Saya nggak punya biaya lagi. Uang saya habis buat bolak-balik di RSCM," katanya. Pihak RSCM belum mengeluarkan hasil diagnosa apapun dari pemeriksaan selama ini. "Saya cuma disuruh kesana kemari, mbak. Cape. Udah kayak bola saya mbak," katanya.

 

Pasien-pasien yang diusir merupakan orang-orang yang memiliki penyakit yang parah. Ada yang memiliki tumor di mata tapi sejak 2 bulan berada di RSCM, belum diberi tindakan operasi. "Surat-surat mediknya masih di RSCM," kata Suheti, 48 tahun, ketika ditanya tentang keberadaan hasil diagnosa penyakitnya. Dia juga mengaku kalau dokter yang memeriksanya menyuruhnya pulang. "Kata dokternya baik-baik saja, padahal mata saya keluar cairan dan darah begitu," katanya.

 

Begitu pula dengan pengakuan Wati, 38 tahun, yang adiknya menderita TB tulang. "Adik saya sudah 3 bulan di RSCM tapi dokternya belum mau operasi," katanya. Dia juga terpaksa memasang pen di kaki adiknya terlebih dahulu supaya bisa dioperasi. "Biaya pasang pen saja sudah Rp 30 juta. Kalau gitu mah saya jual rumah dulu," katanya. Pihak RSCM tidak mau tahu atas hal itu. Wati diminta untuk melakukan upaya itu dulu baru adiknya bisa dioperasi. "Pemerintah Depok kan nggak ngurusin begituan, mbak," katanya.

 

Wati mengungkapkan bahwa dirinya sebagai warga depok seperti dibedakan dengan warga Jakarta yang memiliki Gakin. Jamkesmas yang dimilikinya sebagai orang luar Jakarta tidak bisa menutupi biaya yang dikeluarkannya. "Kalau orang Jakarta, biaya seperti itu bebas mbak. Beda sama kita yang orang daerah," katanya. Wati berharap adiknya bisa mendapat keringanan biaya yang sama dengan yang dimiliki orang-orang Jakarta.

 

Menurut pengakuan pasien-pasien lainnya, pihak RSCM belum melakukan tindakan operasi sama sekali. Padahal pasien-pasien ini sudah lebih dari satu bulan berada di RSCM untuk diperiksa dan diobati. Perlakuan RSCM inilah yang membuat mereka bersedih karena mereka seperti dianaktirikan. "Gak tau ya mbak, kami sudah bingung mau gimana lagi. Uang kami sudah habis," kata Yuliana.

M12-08

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com