Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamlengnya Bebek Goreng H Slamet

Kompas.com - 30/11/2008, 10:23 WIB

”Pada dasarnya, daging bebek tak perlu digoreng lama karena sebelumnya sudah direbus empat jam. Prinsip menggoreng hanya untuk memanaskan,” ujarnya.

Bahan baku

Slamet hanya memakai bebek jenis super yang sudah empat kali bertelur dalam rentang selama sekitar dua tahun. Di kalangan peternak, bebek demikian termasuk apkiran. Slamet justru menghindari bebek muda karena dagingnya mudah hancur saat direbus. Bahan baku disetor pemasok dua hari sekali, biasanya dari luar kota Solo.

Harga bebek apkiran pertengahan Oktober lalu Rp 33.000 per ekor. Setelah diolah di warung Slamet, harga berubah menjadi Rp 50.000, yang jatuhnya lebih murah daripada membeli potongan.

Bila hanya memesan dada (menthok) atau paha (tepong), harganya Rp 11.500 per potong. Sedangkan kepala dan ati dijual Rp 4.500.

Bebek goreng ini nikmat ketika dimakan dengan nasi hangat yang diimbuhi sambal korek. Kalau kepedasan, tersedia minuman air jeruk, teh, beras kencur, atau gula asam.

Soal kolesterol, juga jangan ragu. Slamet memiliki penawar. Pokoknya nyamleng! Konsumen pun mengalir tak putus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com