Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamkesmas Belum Turun

Kompas.com - 03/03/2009, 18:01 WIB

MAGELANG, SELASA — Dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) untuk tahun 2009 hingga sekarang belum turun. Kondisi ini membuat puskesmas terpaksa berhemat. Agar pelayanan bagi warga miskin tetap berjalan maka mereka pun terpaksa menekan pengeluaran dengan memilah-milah kegiatan yang hanya melaksanakan yang betul-betul dirasakan mendesak untuk segera dilakukan.

Kepala Puskesmas Grabag I HM Syukri mengatakan, dengan belum turunnya dana Jamkesmas maka pihaknya terpaksa menghemat penggunaan dana operasional puskesmas, termasuk di antaranya dengan menunda memberikan uang jasa kepada sejumlah petugas puskesmas seperti bidan.

"Untuk sementara ini, uang jasa tersebut dipakai untuk menalangi kebutuhan puskesmas hingga dana Jamkesmas turun," katanya, Selasa (3/3).

Jumlah bidan di Kecamatan Grabag terdata 22 orang. Setiap kali membantu proses persalinan, setiap bidan bisa mendapatkan uang jasa Rp 250.000.

Selain itu, Syukri mengatakan, pihaknya juga berupaya menghemat pengeluaran dengan cara menunda beberapa kegiatan rutin yang dirasa tidak mendesak, seperti penyuluhan.

Hal serupa juga dilakukan oleh Kepala Puskesmas Salaman I Hartoyo. Dengan belum turunnya dana Jamkesmas, menurut dia, kegiatan kunjungan ke pasien yang berada di rumah, saat ini terpaksa dikurangi. "Kunjungan ke pasien baru akan kami lakukan jika yang bersangkutan benar-benar mendesak untuk ditengok," katanya.

Hartoyo mengatakan, pencairan dana Jamkesmas maupun Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) memang selalu terlambat. Oleh karena itu, dia pun selalu berupaya menghemat penggunaan dana tersebut agar masih ada sisa uang yang dapat dipakai untuk membiayai pelayananan kesehatan masyarakat miskin di tahun berikutnya.

"Walaupun alokasi dana tersebut untuk 2008, maka pada tahun lalu, kami pun selalu berupaya menekan pengeluaran agar dana tersebut setidaknya dapat dipakai hingga April 2009," ujarnya.

Pada tahun 2008, dana Jamkesmas yang diterima Puskesmas Salaman I mencapai Rp 180 juta. Hingga akhir tahun lalu, dana tersebut masih tersisa Rp 36 juta. Uang tersebut diperkirakan cukup membiayai pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin hingga dua bulan mendatang.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Ichsan Syarif mengatakan, total dana Jamkesmas yang diterima pada tahun 2008 mencapai Rp 4,4 miliar, yang diperuntukkan bagi 447.458 warga miskin.

"Namun, alokasi untuk tahun 2009 belum kami ketahui karena kami belum mengetahui informasi apa-apa dari pusat," terangnya.

Pencairan dana Jamkesmas ini diakuinya terlambat. Mengacu pada pengalaman sebelumnya, pembayaran dana Jamkesmas tahun lalu baru diterima pada bulan Juli.

Dengan keterlambatan ini, menurut Ichsan, puskesmas menanggung beban pembiayaan yang cukup besar. Setiap bulannya, klaim pembayaran dana Jamkesmas untuk puskesmas biasa berkisar Rp 5 hingga Rp 15 juta per bulan, sedangkan yang memiliki fasilitas rawat inap mencapai Rp 20 juta per bulan. Di Kabupaten Magelang, terdapat tiga puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap yaitu Puskesmas Grabag I, Puskesmas Salaman I, dan Puskesmas Borobudur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com