Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta dan Sejumlah Daerah Terendam, Bandung Hujan Es

Kompas.com - 06/03/2009, 05:30 WIB

JAKARTA, KAMIS - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Jakarta, Kamis (5/3) sejak sekitar pukul 14.00 hingga sore hari, mengakibatkan banjir di banyak ruas jalan. Kemacetan parah pun terjadi saat jam pulang bekerja.

 Guyuran hujan deras juga menimbulkan banjir di Kabupaten Pasuruan, Bojonegoro, dan Mojokerto di Jawa Timur. Ratusan hektar sawah dengan padi usia 30 hari, dan tanaman tebu, pun terendam. Sementara itu, di Bandung, hujan es terjadi di beberapa wilayah.

Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, mulai dari ujung jalan di Patung Api Tak Kunjung Padam sampai Semanggi, terjadi kemacetan panjang sejak siang hingga malam kemarin. Mobil hanya bisa beringsut-ingsut di tengah hujan yang terus turun. Dalam kondisi macet, pengguna kendaraan mengeluhkan ketiadaan polisi di sekitar Senayan. Kemacetan menyebabkan tukang ojek di depan Ratu Plaza panen penumpang, dan mereka menaikkan tarif Rp 5.000.

 Di Jakarta Timur, banjir dan kemacetan parah terjadi di Jalan DI Panjaitan ke arah Tanjung Priok. Jalanan sepanjang sekitar 300 meter terendam hingga lebih dari mata kaki. Akibatnya, banyak mobil dan motor berputar arah sehingga menambah kacau arus lalu lintas.

 Ruas jalan ke arah Casablanca dan ke arah Pejompongan juga macet total. Kendaraan hampir tak bergerak sama sekali. Beberapa pengendara memilih menepikan mobilnya untuk beristirahat.

 Para tukang ojek pun menolak permintaan calon penumpang karena arus lalu lintas macet. ”Kalau Rp 50.000, mau enggak?” kata tukang ojek.

Hujan es

 Di Bandung, hujan es kembali terjadi sekitar 10 menit, saat hujan bercampur angin kencang. Hujan ini mengakibatkan empat rumah rusak, seorang luka, beberapa pohon patah, dan banjir di beberapa jalan protokol.

 Hujan es terjadi sekitar pukul 14.00. Di antara tetesan air hujan berjatuhan butir-butir es berukuran satu sentimeter kubik atau sebesar ujung jari telunjuk. Hujan es dapat ditemukan antara lain di Jalan RE Martadinata, Sukajadi, dan Cikutra.

 Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung Jaya Murjaya menjelaskan, hujan es merupakan fenomena wajar akibat proses penguapan air secara cepat dan memunculkan awan kumulonimbus, berketinggian puncak 10.000 mdpl. Karena ketinggiannya, suhu mencapai -40 derajat celsius, uap air jatuh sebagai es.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com