JAKARTA, KAMIS -
Guyuran hujan deras juga menimbulkan banjir di Kabupaten Pasuruan, Bojonegoro, dan Mojokerto di Jawa Timur. Ratusan hektar sawah dengan padi usia 30 hari, dan tanaman tebu, pun terendam. Sementara itu, di Bandung, hujan es terjadi di beberapa wilayah.
Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, mulai dari ujung jalan di Patung Api Tak Kunjung Padam sampai Semanggi, terjadi kemacetan panjang sejak siang hingga malam kemarin. Mobil hanya bisa beringsut-ingsut di tengah hujan yang terus turun. Dalam kondisi macet, pengguna kendaraan mengeluhkan ketiadaan polisi di sekitar Senayan. Kemacetan menyebabkan tukang ojek di depan Ratu Plaza panen penumpang, dan mereka menaikkan tarif Rp 5.000.
Di Jakarta Timur, banjir dan kemacetan parah terjadi di Jalan DI Panjaitan ke arah Tanjung Priok. Jalanan sepanjang sekitar 300 meter terendam hingga lebih dari mata kaki. Akibatnya, banyak mobil dan motor berputar arah sehingga menambah kacau arus lalu lintas.
Ruas jalan ke arah Casablanca dan ke arah Pejompongan juga macet total. Kendaraan hampir tak bergerak sama sekali. Beberapa pengendara memilih menepikan mobilnya untuk beristirahat.
Para tukang ojek pun menolak permintaan calon penumpang karena arus lalu lintas macet. ”Kalau Rp 50.000, mau enggak?” kata tukang ojek.
Di Bandung, hujan es kembali terjadi sekitar 10 menit, saat hujan bercampur angin kencang. Hujan ini mengakibatkan empat rumah rusak, seorang luka, beberapa pohon patah, dan banjir di beberapa jalan protokol.
Hujan es terjadi sekitar pukul 14.00. Di antara tetesan air hujan berjatuhan butir-butir es berukuran satu sentimeter kubik atau sebesar ujung jari telunjuk. Hujan es dapat ditemukan antara lain di Jalan RE Martadinata, Sukajadi, dan Cikutra.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung Jaya Murjaya menjelaskan, hujan es merupakan fenomena wajar akibat proses penguapan air secara cepat dan memunculkan awan kumulonimbus, berketinggian puncak 10.000 mdpl. Karena ketinggiannya, suhu mencapai -40 derajat celsius, uap air jatuh sebagai es.