Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pramuka Sanggup Direlokasi, dengan Catatan

Kompas.com - 06/03/2009, 16:26 WIB

JAKARTA, JUMAT — Pedagang-pedagang di Pasar Burung Pramuka, Senen, Jakarta Timur, menyatakan kesanggupan untuk dipindahkan ke tempat baru, bila sesuai dengan prosedur dan lokasinya juga strategis. Demikian dinyatakan Edo (35) pedagang burung blok B1. "Buat saya yang penting dapur ngepul dan kas terisi. Lagian kalaupun ini benar direlokasi saya balik ke Blora, nah toko yang di sini biar dikerjain dua pegawai saya," terangnya di Jakarta, Jumat (6/2).

Hal serupa diungkapkan Sarebo (73), mantan ketua pedagang Pasar Burung Pramuka. "Saya setuju saja, asalkan tempatnya sesuai dan prosedurnya juga," terangnya. Menurut Sarebo, bila tempat yang ditawarkan strategis untuk meraup keuntungan lebih dari penjualan sekarang diikuti harga sewa yang murah, ia menyatakan kesiapannya. "Tapi kan selama ini enggak ada kepastian. Yang ada atasan-atasan itu hanya bertanya, 'Mau enggak pindah?', ya kami katakan liat dulu tempatnya," ungkap Sarebo yang telah berjualan sejak pasar itu diresmikan oleh Ali Sadikin tahun 1972.

Dalam sehari, Sarebo mengaku mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 300.000. Ini terdiri dari gaji pegawai dan makanan unggas Rp 250.000, biaya sewa per hari Rp 40.000 dan retribusi Rp 5.000 untuk lima kiosnya. Selain itu, keputusan untuk relokasi seyogyanya diberitahukan jauh-jauh hari karena selama ini hanya sebatas wacana sejak lima tahun terakhir.

"Relokasi itu kan ada sejak flu burung tahun 2004. Lagi pula kita-kita ini dan penduduk sekitar toh tidak ada yang terkena penyakit itu," ujarnya. Namun, sekali lagi Sarebo menegaskan bila pihak Pemprov serius merelokasi, diberikan pemberitahuan dulu agar kasus Koja tidak terulang. Menurutnya, relokasi pasar ini akan sulit mengingat pasar tersebut berstatus resmi. Ini dibuktikan dengan diresmikannya keberadaan pasar tahun 1972 oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI waktu itu.

Sam (30), pedagang yang kiosnya berdekatan dengan Edo, justru memperlihatkan ketidakacuhannya atas relokasi itu. "Neng, paling-paling baru pindah enam tahun lagi. Kan baru kemarin ganti Dirut, pasti juga ganti kebijakaan," terang Sam. Hingga sekarang Pasar Burung Pramuka menampung 250 pedagang dari seluruh Indonesia. Menjual burung yang berasal dari Indonesia dan negara asing, seperti podang, kacer, pentet, kutilang, cicakeling (Jawa-Sumatera), jalak nias, jalak uren (Malaysia), lebete, faleq (Australia), dan nuri (Ambon).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com