Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Relokasi Besar-besaran

Kompas.com - 01/04/2009, 04:28 WIB

”Kampus UMJ harus menjalankan fungsi akademik setelah dibersihkan dari lumpur.”

Sementara itu, warga yang kehilangan sertifikat tanah karena bencana, kata Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto, bisa mengurus ke BPN terdekat tanpa dipungut biaya. ”Warga pemilik sertifikat tanah yang dipindahkan akan mendapat kompensasi karena hak atas tanahnya diubah karena tata ruang baru,” ujar Joyo.

Tim forensik

Tim Forensik Mabes Polri bekerja sama dengan Polres Metro Jakarta Selatan, kemarin, turun ke lokasi kejadian untuk mencari penyebab runtuhnya tanggul Situ Gintung. Menurut Kepala Satuan Reskrim dan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Dodi Darmawan, selain mencari penyebab longsor, kehadiran Tim Forensik juga untuk mengamankan lokasi bencana.

Hingga Selasa sore, data jumlah pengungsi dan orang yang hilang masih simpang siur. Data di Posko UMJ tercatat hanya tersisa 14 orang yang hilang, sementara di Posko Polda Metro Jaya yang terletak di STIE Achmad Dahlan masih enam orang yang dicari. Keenam orang itu adalah Wulan Megawati (25), Rizki (27), S Gunawan (53), Citta V (11), Burhanudin (40), dan Lala Anggraeni (29).

Namun, menurut Rahmat Salam, Kepala Posko Pusat UMJ, Kelurahan Cirendeu, melaporkan masih ada 14 warga ber-KTP Cirendeu yang belum diketahui keberadaannya. Posko Pusat UMJ masih mencatat 91 laporan warga yang mencari anggota keluarganya. ”Hari ini ada 21 laporan yang menyatakan keluarganya sudah ditemukan,” ujar Rahmat.

Lokasi itu juga diserbu pemulung yang mengais sampah dan reruntuhan. Karena itu, beberapa akses masuk dijaga ketat.

Sementara itu, sesosok jenazah yang ditemukan tim SAR gabungan pencari korban jebolnya tanggul Situ Gintung, hingga Selasa pukul 19.30, masih tertahan di kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo. Tak diketahui mengapa jenazah itu menyasar ke sana karena, sejak kejadian, jenazah korban bencana itu dibawa ke RS Fatmawati.

Ketua Tim Disaster Victim Identification atau DVI fase II (untuk kamar jenazah) dr Aji Kadarmo juga tak mengetahui penyebabnya.

Sesosok jenazah berjenis kelamin perempuan berusia 20-25 tahun dalam kondisi kurang baik lagi itu ditemukan di Kali Pesanggrahan. Tertahannya jenazah itu mengecewakan keluarga korban petaka yang memburu informasi ke kamar jenazah begitu mendengar ada penemuan jenazah.

Pertanyaan senada datang dari Heru, kawan dekat keluarga Oscar Anwar yang bersama mencari istri Oscar, Eti (50). ”Ini aneh kenapa jenazah bisa ke RSCM. Kami tidak mau kalau jenazah keluarga kami dijadikan bahan observasi,” ujar Heru. (INU/KSP/COK/ARN/NTA/TRI/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com