Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerukan Kali Dapat Prioritas

Kompas.com - 01/04/2009, 05:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Situ Gintung meluap dan mengalirkan lumpur dalam jumlah besar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat pengawasan Kali Pesanggrahan. Pemprov DKI juga akan menaikkan prioritas pengerukan Kali Pesanggrahan pada 2009.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Selasa (31/3) di Balaikota DKI Jakarta, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menaruh perhatian khusus terhadap percepatan pendangkalan Kali Pesanggrahan pascajebolnya tanggul Situ Gintung. Kali Pesanggrahan yang mengalir di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, sampai Jakarta Utara dikhawatirkan meluap karena pendangkalan itu.

”Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat perlu meninjau ulang prioritas pengerukan 13 sungai utama yang dibiayai oleh Bank Dunia. Saat ini pengerukan Kali Pesanggrahan belum menjadi prioritas utama, padahal ancaman bahayanya sudah meningkat,” kata Fauzi.

Menurut Fauzi, prioritas pengerukan sungai saat ini diarahkan pada pengerukan Sungai Ciliwung dan daerah aliran sungainya. Selain itu, Sungai Sunter juga mendapat prioritas pengerukan karena sudah sangat dangkal sehingga mudah meluap.

Selain itu, Pemprov DKI juga mempersiapkan penerapan sistem peringatan dini di sepanjang Kali Pesanggrahan. Selama ini sistem itu belum diterapkan di kawasan tersebut sehingga masyarakat tak mendapat peringatan jika ada ancaman banjir.

Menurut Fauzi, pemerintah pusat, Pemprov Banten, dan Pemprov DKI menggelar rapat bersama Selasa kemarin untuk mencari solusi terbaik bagi korban banjir di sekitar Situ Gintung dan penanganan kawasan sekitarnya. Pihaknya berharap Wakil Presiden M Jusuf Kalla yang memimpin

proses pemulihan kawasan itu mau mengubah prioritas pengerukan kali.

Untuk turut memulihkan Situ Gintung dan sekitarnya, kata Fauzi, Pemprov DKI menunggu arahan dari pemerintah pusat. Pembagian tugas yang jelas perlu dilakukan karena selama ini sudah ada komitmen untuk menciptakan sistem penanggulangan banjir di Jabodetabek, tetapi realisasinya tidak memuaskan.

”Pemprov DKI dan pemerintah pusat sudah membuktikan mampu bekerja sama menanggulangi banjir dalam perbaikan turap Kanal Banjir Barat. Kerja sama semacam itu diharapkan dapat berlanjut untuk memulihkan kawasan sekitar Situ Gintung,” kata Fauzi.

Perhatikan DAS

Sementara itu, pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan, selain mengeruk sungai, Pemprov DKI Jakarta juga memerhatikan penggunaan lahan di daerah aliran sungai (DAS) bagian hilir. Selama ini DAS banyak yang berubah menjadi perumahan dan kawasan terbangun sehingga badan sungai menjadi sempit.

Kondisi itu menyebabkan sungai juga mudah meluap dan warga yang tinggal di sekitarnya rawan menjadi korban. Jika DAS perlu ditertibkan, kata Yayat, Pemprov harus tegas untuk menertibkan. Apalagi, banyak perumahan yang berdiri persis di tepi sungai, tanpa memerhatikan garis sempadan sungai.

”Jangan sampai pemerintah membiarkan banyak perumahan di tepi sungai. Selain menyebabkan banjir, pembiaran juga berisiko menimbulkan korban jiwa jika bencana besar terjadi lagi,” kata Yayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com