Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencegahan Flu di Bandara

Kompas.com - 18/04/2009, 03:56 WIB

Jakarta, Kompas - Untuk mencegah penularan flu singapura atau penyakit tangan, kuku, dan mulut, pemerintah akan melakukan deteksi dini di bandara dan pelabuhan. Orang yang datang dari Singapura akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh untuk menentukan langkah selanjutnya.

”Deteksi dini dipersiapkan Departemen Kesehatan di pintu-pintu masuk Jakarta. Jika ada orang yang dideteksi mengalami gejala flu, pemerintah akan segera memberi penanganan lebih lanjut,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati, Jumat (17/4) di Jakarta Pusat.

Menurut Dien, pola pencegahan yang dipersiapkan mirip dengan pola yang sudah diterapkan untuk mencegah penyakit pernapasan akut, SARS. Pendatang yang mengalami gejala awal penyakit tangan, kuku, dan mulut (PTKM), seperti panas dan demam, akan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

PTKM atau yang saat ini dikenal sebagai flu singapura sebenarnya bukan penyakit baru. Meskipun disebut sebagai penyakit yang tidak mematikan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta tetap memantau penyebaran penyakit ini secara intensif.

Penyebaran PTKM dimasukkan dalam situs internal Dinas Kesehatan agar setiap pengelola puskesmas dapat memantau. Setiap ada penularan PTKM, pengelola puskesmas akan menindaklanjutinya dengan memeriksa kemungkinan penularan yang lain dan perawatan pasien yang terinfeksi virus serupa.

PTKM, kata Dien, cukup dirawat di puskesmas. Para dokter dan perawat sudah dapat mengobati pasien PTKM sampai sembuh dengan rawat jalan.

Virus yang menginfeksi penderita PTKM di Jabotabek saat ini adalah Enterovirus coxsackie A16. Virus ini mudah menyebar dan menular, tetapi tidak mematikan.

Jika yang menginfeksi adalah jenis Enterovirus 71, kata Dien, pasien harus mendapatkan perawatan lebih intensif karena virus ini mematikan. Namun, Enterovirus 71 belum ditemukan di Jakarta dan sekitarnya.

”Masyarakat tidak perlu panik jika mengalami gejala PTKM. Segera bawa ke puskesmas dan tingkatkan daya tubuh pasien dengan makanan bergizi. Pasien dapat sembuh sendiri jika daya tahan tubuhnya bagus,” kata Dien.

Kepala Subdinas Pemasaran Sosial dan Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Tini Suryanti mengatakan, PTKM bukanlah penyakit baru di Jakarta. Pada 2004 pernah ditetapkan status kejadian luar biasa flu Singapura di wilayah Jakarta Selatan.

Gejala PTKM adalah demam tidak tinggi selama tiga hari, sakit leher, seriawan, ruam dan lepuh kemerahan di tangan dan kaki.

Menurut Tini, sampai akhir Maret, ada 11 pasien yang tertular PTKM dan semuanya sudah sembuh total. Virus ini cenderung menyerang anak balita.

Jika gejala yang dialami oleh penderita disertai infeksi sekunder, seperti diare, muntah, dehidrasi, dan atau komplikasi lain, kata Tini, penderita harus mendapatkan perawatan intensif.(ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com