Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadilah Perempuan yang Kuat Untukku

Kompas.com - 27/05/2009, 15:15 WIB

oleh: ilenk_rembulan

Mimpi buruk adalah ketika kau menemukan dirimu berada di tengah kenyataan yang tidak menyediakan tempat untukmu bersembunyi dan melarikan diri dari keburukannya.

Rasa takut adalah awal dari kebodohan. Dan kebodohan- jangan sekali-kali  engkau memandanganya dengan sebelah mata- mampu membuat siapa pun melupakan kodratnya sebagai manusia.

Buku setebal 237 halaman , pemenang I Sayembara Novel DKJ 2008, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Tanah Tabu  telah berhasil mencuri imajinasi saya tentang Papua dan juga penderitaan kaum Ibu, perempuan pada umumnya, yang menurut saya tidak saja terjadi di tanah Papua, namun juga ada di mana-mana di belahan bumi ini.

Anindita S.Thayf berhasil mencuri hati para juri sehingga dinobatkan menjadi satu-satunya pemenang novel tahun 2008 lomba yang sudah merupakan agenda tetap DKJ setiap tahunnya. Saya sepakat dengan dewan juri, pengarang berhasil merangkai kalimat sederhana namun sarat dengan perlambang yang disampaikan tanpa menggurui dan dengan bijak dia mengambil penceritaan melalui tiga penokohan yang tidak lazim dalam buku-buku yang beredar sekarang ini. Leksi, anak perempuan berusia 7 tahun, Pum seekor anjing dan Kwee yang pada akhir cerita baru saya sadari kalau ini adalah seekor babi.

Bagi orang-orang atau suku yang hidup di Papua khususnya, dua hewan ini sepertinya sudah masuk  dalam daftar anggota keluarga selain keluarga yang biasa dikenal. Mereka merupakan hewan peliharaan yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari  bahkan kadang kala menjadi teman sebagai tempat curahan isi hati.

Gaya cerita  dengan setting “aku” dari masing-masing tokoh dan kadang diselingi cerita flash back yang memukau. Kejadian demi kejadian dirangkai dengan tutur kata yang tanpa pembaca sadari bahwa yang menyampaikan cerita itu adalah hewan atau anak kecil. Di samping 3(tiga) tokoh di atas  ada 2(dua) tokoh lainnya yang juga menjadi sentra utama cerita novel ini yaitu Mace yang merupakan ibu dari Leksi dan Mabel (mertua dari Mace).

Antara satu dan lainnya saling melengkapi peran dalam menyajikan kepada pembaca, bahkan pada satu titik klimaks dimana salah satu tokoh yaitu Mabel yang menjadi korban keadaan,   saya dibuatnya terharu dan menitikan air mata.

Kemiskinan, bodoh dan balutan adat-istiadat

Tiga rangkaian tersebut yang membalut inti cerita setelah menuntaskan membaca Tanah Tabu ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com