Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Widjojo: Sebab Kecelakaan Alutsista, TNI Harus Terbuka

Kompas.com - 08/06/2009, 20:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R), Letjen (Purn) Agus Widjojo, meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) mau bersikap terbuka soal hasil penyelidikan penyebab kecelakaan sejumlah peralatan utama sistem persenjataan mereka, yang terjadi selama ini. Pernyataan itu disampaikan Agus, Senin (8/6), saat dimintai tanggapan soal kembali terjadinya kecelakaan alutsista TNI, kali ini menimpa helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis BO-105 Penerbad di kawasan Cianjur, Jawa Barat, yang menewaskan dua dari lima penumpang serta awaknya.

Menurut Agus, setelah berbagai penyebab kecelakaan dari sejumlah kejadian selama ini dijelaskan dan dipaparkan ke publik, atau setidaknya cukup ke DPR. Setelah itu dilakukan, barulah semua pihak mulai dari TNI, pemerintah, dan DPR bisa mencari solusi agar kejadian yang sama tidak kembali terulang.

"Selama ini kan, walau sejumlah kejadiannya menimbulkan berbagai ingar bingar di masyarakat, kita tidak pernah tahu soal apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab utama setiap kecelakaan. Jangan sampai masalah yang sama seperti ini terus berulang," ujar Agus. Akibat ketertutupan yang selama ini terjadi soal sebab-sebab berbagai kecelakaan alutsista TNI, tambah Agus, tidak ada kebijakan atau langkah signifikan yang bisa dipikirkan atau dilakukan bersama untuk memperbaiki keadaan.

Termasuk jika memang diperlukan langkah audit total atas kondisi seluruh alutsista milik TNI. Agus mengakui banyak persenjataan TNI memang sudah berusia tua. Akan tetapi upaya pemeliharaan yang dilakukan selama ini menurutnya sudah sesuai ketentuan. Lagipula penggunaan persenjataan yang ada tentunya akan disesuaikan dengan kondisi serta kemampuan alutsista tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com