Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku "Panggil Aku King" Diluncurkan

Kompas.com - 19/06/2009, 14:46 WIB

King pernah meraih medali emas, perak, dan perunggu dalam Asian Games 1974, 1978, 1982, dan juga dalam SEA Games. Masih banyak gelar juara yang dicapainya di berbagai turnamen internasional.

Sampai sekarang King masih dikenal dengan “King’s Smash”-nya, smes King yang dilakukan sambil meloncat. Smes King ini hingga kini masih jadi legenda, dan ditiru oleh pemain-pemain dunia.

Buku ini tidak melulu memuat kisah sukses King, tetapi juga kegagalan dan perasaan seorang King. Buku ini bercerita betapa kuatnya keinginan King muda untuk menggapai cita-citanya menjadi juara. King harus bersusah payah naik rakit dari Demak ke Semarang saat jalur pantura Jawa Tengah direndam banjir, lalu disambung naik truk militer ke Semarang. King tidak ingin terlambat lagi masuk Pelatnas di Jakarta.

Satu cerita yang menarik dalam buku Panggil Aku King ini adalah seputar kekalahan King dalam final All England 1976. Apa betul King diminta mengalah agar Rudy Hartono memecahkan rekor juara All England 8 kali? Jawaban sesungguhnya tentu ada di dalam buku ini. Kisah seputar ini dikemas sedemikian rupa dengan bahasa yang santun.

Satu hal lain yang menarik adalah buku ini mengungkapkan sisi lain seorang King. Dia menceritakan mengapa sampai terlambat bangun saat pertandingan di SEA Games 1979 di Jakarta sampai akhirnya King harus menerima skorsing dari PB PBSI.

Bagaimana perasaan King waktu itu padahal dia sedang menikmati masa keemasannya? Buku ini ingin memberi pesan bahwa King juga seorang manusia, yang pernah melakukan kesalahan, tetapi dia bangkit kembali, melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik.

Relevansi buku Panggil Aku King untuk kehidupan keluarga modern saat ini adalah betapa seorang King adalah sosok ayah ideal bagi ketiga anaknya. Apa kiat-kiat King? Rahasia King menjadi sosok ayah ideal menjadi relevan di tengah sibuknya para ayah sehingga kadang mengabaikan putra-putrinya. Ini pesan moral yang ingin disampaikan dalam buku Panggil Aku King.

King juga contoh olahragawan yang sukses mempersiapkan masa depannya dengan baik dan memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis.

Buku ini mengupas pula peranan Djarum dalam karier bulu tangkis King. Robert Budi Hartono adalah orang yang “menemukan” Liem Swie King di Kudus dan mengajak King dilatih oleh Djarum. Seperti kita ketahui, Djarum hingga kini berperan mencetak juara-juara baru dalam dunia bulu tangkis.

Buku ini diperkaya dengan dokumentasi foto dan berita Kompas tahun 1970-an dan 1980-an. Koleksi Pusat Informasi Kompas ini membuat buku ini kaya dengan data-data. (*)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com