Segera saya bimbing Nini Yusof turun melalui lift, dan ketika sampai di bawah, dan pintu lift terbuka, asap tebal menyeruak menyergap muka. Gelap sekali di situ. Tapi saat saya menoleh, saya bisa lihat cahaya dari pintu lobby. Saya coba berjalan ke arah sana. Saya tundukkan kepala ke bawah, menghindari kaca, langsung bulu kuduk saya berdiri, saya lihat ceceran darah dan gumpalan daging..... Ya Allah!
Tiba-tiba suara petugas security menyadarkan saya. Suara nya tegas tapi sangat tenang: " Calmly please.. follow me please..!"
Bersama Nini, saya ikuti dia.
Saya lewati coffee shop -tempat yang seharusnya saya pakai meeting tadi, semua berantakan, kursi dan meja hancur, kembali darah dan potongan daging menyergap mata..
Saya lewati depan cafe, lalu saya lihat seorang ibu bule sedang dievakusi. Ia dipapah, tapi, sesaat kemudian ia terjatuh. Badannya basah karena sprinkler air, juga berdarah-darah...
Saya percepat kaki saya keluar. Dan segera saya naik taxi pulang ke rumah.
Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan kepada saya. Dan dalam duka cita yang sangat dalam, saya berdo'a semoga para korban yang tewas ditempatkan pada sisi yang baikNYA.
Bagi yang terluka, semoga lekas sembuh. Walau saya tahu, trauma mereka akan sangat dalam. Seperti halnya saya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.