JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari ketiga pascapengeboman di dua hotel berbintang di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Polri masih melakukan penyelidikan. Padahal, kasus pengeboman ini menjadi sorotan internasional karena memakan korban dari sejumlah negara. Bagaimana jika Polri dibilang lamban?
Polri sendiri tidak mau ambil pusing tentang hal tersebut. Meski lamban, Polri yakin akan memberikan hasil yang terbaik. "Tidak apa-apa dibilang lamban, yang penting hasilnya bagus," ujar Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polisi, Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Ishak, kepada wartawan di Jakarta Media Crisis Center, Bellagio Mall, Mega Kuningan Jakarta, Senin (20/7).
Oleh karena itu, dia mengimbau semua pihak agar bersabar dan memberi kesempatan kepada Polri untuk melakukan penyelidikan. Dia juga berharap masyarakat ikut membantu memberikan informasi kepada penyidik Polri bila mempunyai informasi yang berguna untuk mengefektifkan pengungkapan bom Mega Kuningan itu.
Selain itu, melalui siaran pers, Polri meminta wartawan untuk dapat menahan diri, tidak mempublikasikan berbagai spekulasi yang hanya akan membingungkan publik. "Tujuan para pelaku teror ini adalah untuk mendapatkan liputan media yang sebanyak mungkin. Ini bagian dari perhitungan tersendiri dari pihak pelaku pemboman. Penayangan gambar-gambar yang membuat takut publik adalah bagian dari perhitungan ini," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna, seperti yang dilansir dalam siara pers tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.