Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggantian Kepala Stasiun Beos Disayangkan

Kompas.com - 29/10/2009, 10:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Serikat Pekerja PT Kereta Api (PT KA) Daerah Operasi I Suhadi menyayangkan penggantian pejabat stasiun Beos, Jakarta, yang dinilai dilakukan tanpa mempertimbangkan latar belakang ketidakhadiran mereka di tempat kerja.

”Pak Jatun sedang ikut kerja bakti bersih-bersih rel bersama saya dan rekan-rekan sejak pukul 07.00 di lintasan Pasar Senen-Kramat. Pak Suyatno terlambat datang karena kereta api dari Depok tempatnya tinggal mengalami keterlambatan. Mereka berdua sudah kami mintai keterangan,” kata Suhadi.

Keterlambatan Suyatno sama sekali bukan karena kesengajaan. Dia setiap hari berangkat kerja dari Depok dengan menggunakan kereta api.

Kepala Stasiun Beos yang lama, Jatun, dan wakilnya, Suyatno, diberhentikan dari jabatan menyusul inspeksi mendadak Menteri Perhubungan Freddy Numberi ke Stasiun Beos. Numberi marah atas kondisi stasiun yang dinilai kotor dan kedua pimpinan tidak ada di tempat, Sabtu (24/10) sekitar pukul 09.30.

Susi, Ajudan Wali Kota Jakarta Pusat, membenarkan adanya kerja bakti membersihkan stasiun dan rel di Jakarta Pusat. ”Memang betul Sabtu akhir pekan lalu ada kerja bakti bersama,” kata Susi.

Serikat Pekerja PT KA Daops 1 menyayangkan tindakan direksi yang langsung mengganti kedua pejabat senior itu. Padahal, keduanya sangat berpengalaman dalam mengelola stasiun.

Jatun dalam catatan Kompas, telah menertibkan Stasiun Tanah Abang dari pedagang kaki lima, pengemis, dan pengamen semasa dia menjabat sebagai Kepala Stasiun. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Stasiun Gambir dan menangani arus mudik Lebaran.

”Seharusnya jajaran direksi tidak serta merta mencopot saudara Jatun dan Suyatno. Ada mekanisme dalam memberikan reward dan punishment. Ini menyangkut nasib dan masa depan karyawan yang mengabdi puluhan tahun di perusahaan,” ujarnya.

Serikat Pekerja PT KA Daops 1 juga mengirimkan surat ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Pekerja PT KA terkait dengan pemberhentian Jatun dan Suyatno.

Dalam pantauan di Stasiun Beos, situasi sudah terlihat tertib dibandingkan dengan lima tahun lalu. Noni, warga Roxy, Jakarta Barat, yang telah menumpang KA Jakarta-Bogor selama 25 tahun, mengatakan, situasi sudah lebih baik dalam lima tahun terakhir.

”Sekarang sudah tidak ada lagi pedagang kaki lima di pelataran stasiun. Sudah jauh lebih baik, tetapi masih harus ditingkatkan. Penumpang harus ditertibkan, terutama soal sampah dan penumpang gelap,” kata Noni.

Sejumlah jalan tikus yang kerap digunakan penumpang gelap di dekat Jembatan Batu dan di dekat jalur satu sudah ditutup. Namun, ada sejumlah jalan tikus di dekat Kampung Bandan dan Mangga Dua yang masih bisa digunakan lalu lalang penumpang tanpa karcis. Lokasi itu berjarak sekitar 300 meter dari pelataran Stasiun Beos.

Tiga pejabat baru Stasiun Beos, Jakarta Barat, Rabu (28/10) pagi, dilantik. Pejabat baru tersebut adalah Kepala Stasiun Rudi Krisno Hanggoro, Wakil Kepala Stasiun Iyus Wahyudin, dan Manager Hukum Yudi Eriyanto. (ART/ONG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com