Sudi (30) seorang keponakan Miskad menduga peristiwa itu dilatarbelakangi dendam lama mengenai pembagian jatah proyek pengelolaan limbah di wilayah Kepalagading, Jakarta Utara, pada tahun 2008.
"Ini jelas masalah jatah pengelolaan limbah yang dirasakan oleh mereka tidak adil," katanya. Namun, dia enggan menceritakan detail proyek pengolahan limbah itu.
Pasangan H Miskad dan Musrifah sejak lama membuka usaha jual-beli besi tua di rumahnya. Miskad juga menjadi distributor barang-barang rongsokan.
Saat kejadian, anak-anak Miskad seoang berada di dalam rumah dan tak mengetahui bahwa orangtua mereka mendapatkan serangan dari segerombolan orang tak dikenal. Keluarga baru mengetahui kejadian itu setelah banyak orang berkerumun di rumahnya.
Atas kejadian itu, Kapolsek Pulogadung Kompol P Simarmata mengatakan, dari sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan, ada beberapa nama yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Miskad.
Hanya saja, Simarmata belum mau mengungkapkan apa motif pembunuhan itu. Menurutnya, polisi tengah memburu para pelaku yang sudah diketahui identitasnya.
"Kami sudah dapat semua data dan bukti, biarkan kami bekerja dulu baru motif sebenarnya ketahuan," ujar Simarmata saat dihubungi semalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.