Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Akan Bantu Fasilitasi Koin

Kompas.com - 20/12/2009, 06:44 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia bersedia membantu memfasilitasi ratusan juta rupiah sumbangan uang recehan koin dari rakyat yang ditujukan kepada Prita Mulyasari (32). Sejauh ini, pengumpulan koin itu tidak mengganggu peredaran uang recehan logam di masyarakat.

Bank Indonesia (BI) akan membantu mengatasi persoalan teknis penampungan koin di bank. Bantuan yang akan disediakan BI, khususnya menjembatani pihak relawan atau Prita dengan bank yang dipilih untuk menerima gunungan koin itu.

Yusro M Santoso, salah satu relawan dari Pos Pengumpulan Koin Wetiga, Jalan Langsat 1/3a, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengatakan itu, Sabtu (19/12).

”Pihak BI yang menghubungi kami, Rabu (16/12). Kami diminta memilih bank. Nanti pihak BI yang akan menjembatani dengan bank itu,” kata Yusro.

Yusro lalu menambahkan, pihak relawan saat ini menunggu keputusan Prita untuk memilih bank, yang menyimpan rekeningnya. Selanjutnya, penggunaan uang tersebut akan menjadi kewenangan Prita sepenuhnya.

Deputi Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Adnan Djuanda menjelaskan, akan lebih baik jika bank yang nantinya dipilih merupakan kantor cabang besar. Dengan demikian, untuk sementara mampu menampung koin yang didatangkan.

Menurut Adnan, BI juga akan membantu meminjamkan mesin hitung koin jika bank yang dipilih tidak memilikinya. Satu mesin hitung dapat menghitung 180 ribu keping koin dalam satu jam.

Pihak relawan juga tidak keberatan dengan penghitungan ulang. ”Penghitungan dengan alat tentu akan lebih akurat. Kami tidak masalah,” kata Yusro.

Adnan menambahkan, setelah koin terhitung dan tercatat di neraca bank yang dipilih, gunungan koin itu dapat langsung disetor ke BI. Pihak BI juga akan membantu menyediakan kendaraan pengangkut uang yang dapat digunakan untuk pengangkutan koin mulai dari pos Wetiga.

”Ini gerakan sosial yang tentunya kami juga bersimpati. Apa yang bisa kami bantu, akan kami bantu,” kata Adnan.

Adnan menyebutkan, gerakan pengumpulan koin untuk Prita sejauh ini tidak mengganggu peredaran uang logam di masyarakat. Nilai uang logam yang beredar saat ini Rp 3,7 triliun.

”Hikmahnya dari gerakan ini, koin yang dipandang tidak bernilai dan cenderung terserak secara kurang terkelola di masyarakat, kini bisa terkelola lebih baik” tutur Adnan.

Masih datang

Hingga hari Minggu kemarin, di Pos Wetiga, sumbangan uang koin masih terus datang. Namun, sumbangan yang datang setelah tanggal penutupan resmi, yakni Senin (14/12), tidak dihitung.

”Cukup banyak paket koin dari daerah yang baru datang setelah 14 Desember. Ada pula sumbangan tunai,” kata Yusro.

Jumlah uang koin recehan yang terkumpul dan terhitung di pos akhir Wetiga melebihi Rp 650 juta. Seluruh koin dikemas dalam ratusan karung dan kantung plastik, disimpan di berbagai ruangan di Pos Wetiga.

Didi Nugrahadi, relawan lainnya di Pos Wetiga, mengatakan, para relawan yang membantu menghitung di tempat itu sejak Senin (14/12) hingga Kamis (17/12) malam tercatat sekitar 350 orang dari berbagai kalangan. Mereka mulai dari politikus, selebritis, ibu rumah tangga, hingga pedagang keliling.

Itu belum termasuk relawan lain yang membantu konsumsi atau perlengkapan lain.

Konser Koin

Gerakan Koin Peduli Prita atau Koin Keadilan tak terbatas pada pengumpulan koin. Hari Minggu ini pukul 15.00-21.00 digelar konser Koin untuk Keadilan di Hard Rock Cafe, Plaza Ex, Jakarta Pusat.

Adib Hidayat, salah satu dari panitia acara tersebut, mengungkapkan, 26 musisi mengisi acara itu. Mereka tampil secara sukarela, tanpa dibayar. Prita juga akan hadir pada acara itu.

Pengunjung akan dikenai tiket Rp 50.000 per orang. Hasil penjualan seluruh tiket pun akan disumbangkan kepada Prita. Segala persiapan acara itu tidak menggunakan sepeser pun koin yang terkumpul.

Gerakan sosial pengumpulan koin dan konser itu berawal sejak Prita digugat soal perkara pencemaran nama baik oleh RS Omni International, Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan. (SF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com