Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Dugaan, Babeh Terlibat Sindikat Penjualan Organ

Kompas.com - 13/01/2010, 16:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fakta-fakta yang terungkap dari pembunuhan berantai yang disertai mutilasi oleh pelaku Baikuni alias Babeh (49) semakin berkembang. Muncul dugaan, Babeh juga terlibat dalam sindikat perdagangan organ tubuh manusia.

Kecurigaan ini menyeruak lantaran polisi menemukan bahwa ada organ tubuh korban yang hilang pada pembunuhan sebelumnya yang dilakukan oleh Babeh pada Juli 2007 lalu.

"Kita masih mendalami apakah pelaku melakukan kejahatan sendiri atau tidak, tapi sementara ini pelaku masih sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar, Rabu (13/1/2010) di Polda Metro Jaya.

Boy mengatakan, polisi tidak mau terburu-buru mengambil kesimpulan. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mencari apakah ada keterlibatan dari pihak lain dalam kasus pembunuhan oleh Babeh ini. "Masih kami selidiki," tukasnya.

Seperti diberitakan, tersangka Baikuni alias Babeh terungkap telah membunuh dan memutilasi dua korban lainnya selain Ardiansyah (9). Babeh diketahui telah membunuh Adi (12) dan Arief (6). Adi dihabisi Babeh pada Juli 2007, sedangkan Arief dibunuh pada Mei 2008.

Modusnya pun sama, pelaku mengajak korban untuk berhubungan intim. Ketika korban menolak, Babeh langsung membunuh dengan mencekik leher korban hingga tewas. Sebelum akhirnya dimutilasi dan dibuang, Babeh juga melakukan sodomi terhadap korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com