Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Berburu Produk China di Tanah Abang

Kompas.com - 19/01/2010, 10:52 WIB

KOMPAS.com - Suasana grosiran memang sangat terasa di pusat tekstil Tanah Abang. Hiruk-pikuk kawasan yang dikenal se antero Asia Tenggara ini menjadi ciri khas yang tak ada matinya. Sabtu siang, Kompas Female mendatangi kawasan Blok A yang semakin tertata rapi dengan barisan toko yang padat pengunjung. Produk impor menjadi target utama, setelah mendengar kabar bahwa produk Cina mulai resmi berkompetisi di pasar lokal dengan adanya perjanjian Free Trade Area (FTA) se-Asia.

Mulai lantai dasar hingga lantai tujuh gedung, yang dilengkapi pendingin udara ini, pengunjung disambut display pakaian yang memancing mata. Busana wanita masih mendominasi, sama seperti pusat belanja lain yang biasa ditemui di pusat kota. Bedanya, sentra tekstil ini melayani pembeli eceran hingga grosiran dalam skala kecil maupun besar.

Pada toko produk China dan negeri Asia lain seperti Korea, Hong Kong, Thailand, dan Jepang, konsep butik sangat terasa. Meski berada di pusat grosir, umumnya display produk impor terlihat punya ciri khas. Pakaian digantung dengan rapi di kapstok, tidak ditumpuk asal-asalan seperti umumnya toko-toko pakaian di pusat grosir tersebut. Sejumlah mannequin juga diletakkan di beberapa spot untuk memajang model pakaian andalan.

Display semacam ini memberikan nilai jual tersendiri. Ruangan terasa lebih lega, sehingga memudahkan pengunjung untuk melihat-lihat. Bahkan jika tertarik dengan sepotong pakaian yang tak ada lagi stoknya, barang yang di-display pun diembat juga. Daripada enggak dapat, kan?

Meski begitu, sebaiknya pembeli teliti. Menurut salah satu penjaga toko produk asli impor, Ina (bukan nama sebenarnya), peminat produk impor bertambah. Namun menurutnya, tak semua toko menjual produk impor asli.

"Bajunya buatan lokal, tetapi dipasangi tanda impor," ungkap Ina, yang mengaku tokonya baru buka dua bulan terakhir.

Untuk mengenali produk negeri Asia ini sebenarnya tak terlalu sulit. Sejumlah toko memasang tanda bertulisan "Impor" ditambah harga grosir yang bervariasi, mulai Rp 65.000 (untuk t-shirt) hingga Rp 100.000 (dress). Model yang ditawarkan antara lain gaun terusan semi formal dengan bahan polos maupun bermotif, blus wanita dengan motif garis-garis atau kotak-kotak, dan shirtdress untuk ke kantor. Pakaian dari Thailand umumnya berupa maxi dress bermotif bunga-bunga yang colourful.

Harga memang menentukan, seiring dengan kualitas yang diklaim lebih bermutu daripada produk lokal. Untuk busana wanita, produk impor berani pasang harga murah. Bisa jadi harganya lebih murah atau lebih mahal dari produk lokal, tergantung model dan jenis bahannya. Salah satu toko produk impor di Blok A di lantai 6 misalnya, menjual blus wanita dari bahan kaus seharga Rp 85.000 untuk ecerannya. Jika membeli tiga potong, pembeli bisa menghemat Rp 20.000 atau seharga Rp 65.000 per item.

"Minimal harus beli tiga potong jika memilih grosiran," sergah si penjaga toko.

Gaun dan blazer dibanderol sedikit lebih mahal, di kisaran Rp 150.000. Di toko sebelah, harga bervariasi mulai dari Rp 100.000 untuk model kemeja wanita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com