Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Babeh Diduga Masih Banyak

Kompas.com - 19/01/2010, 19:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bocah yang menjadi korban kekejaman Baikuni alias Babeh semakin bertambah. Pengusutan polisi hingga saat ini mengungkapkan, setidaknya ada delapan bocah yang telah menjadi korban Babeh. Namun, dugaan bahwa korban Babeh masih banyak terus berkembang.

Nur Hamidah, ibu Ardiansyah, menduga korban Babeh masih lebih banyak lagi. Ardiansyah (9) merupakan salah satu bocah yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi oleh Babeh. Kasus Ardiansyah inilah yang pada akhirnya membongkar perbuatan keji Babeh selama ini.

Nur Hamidah mengaku yakin korban Babeh masih ada lagi lantaran anak-anak jalanan asuhan pria tak beristri itu jumlahnya sangat banyak. Dengan demikian, masih memungkinkan jumlah korban yang sebenarnya lebih dari delapan. Terlebih perilaku Babeh mengasuh anak jalanan itu sudah bertahun-tahun dilakukannya.

"Anak yang dia asuh itu banyak banget. Mungkin bisa puluhan kalau dihitung-hitung sejak dulu. Jadi korbannya itu bisa lebih banyak lagi," kata Nur Hamidah kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2010) di rumah kontrakannya, Gang Ketut, Tipar Cakung, Jakarta Timur.

Dari pengusutan polisi pun diketahui bahwa Babeh suka menyimpan berbagai foto anak jalanan yang pernah diasuhnya. Berbagai foto bocah-bocah itu pun diperkirakan merupakan bocah-bocah yang menjadi "anak-anak kesayangan" Babeh. "Saya yakin dia belum benar-benar jujur. Polisi harus bisa mengusut sampai semuanya kebongkar," tuturnya.

Seperti diwartakan, dari hasil pengusutan polisi terungkap, setidaknya Babeh telah menghabisi delapan nyawa anak-anak jalanan. Ardiansyah merupakan korban Babeh yang pertama kali terungkap polisi. Penyelidikan terhadap pembunuhan mutilasi disertai sodomi terhadap Ardiansyah ini pun akhirnya menguak berbagai perbuatan keji Babeh sebelumnya. Kedelapan anak jalanan yang diketahui menjadi korban Babeh, yaitu Arif kecil, Adi, Ardiansyah, Rio, Riki, Aris, Yusuf Maulana, dan Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com