Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Berkedok Arisan di Bali Terus Bertambah

Kompas.com - 02/02/2010, 13:39 WIB

DENPASAR.KOMPAS.com — Sejumlah ibu rumah tangga hari Selasa (2/2/2010) melapor ke Mapolda Bali setelah menjadi korban penipuan berkedok arisan. Sejak kasus ini merebak minggu  lalu, sampai saat ini sudah 10 orang yang melapor.

Salah seorang korban, Yulita, mengaku pertama kali mengikuti arisan itu pada November 2009. Saat itu dia bertemu dengan seorang wanita bernama Nyoman Sari Dewi di warung Sd Anugrah, Jalan Diponegoro, Denpasar.

“Awalnya dia menawarkan baju, tapi saya tidak mau, kemudian mengajak ikut arisan. Mulanya saya menolak, tetapi karena dipaksa dengan cara menghubungi saya terus, akhirnya saya mau.”

Setelah menyetor uang Rp 50 juta, korban dijanjikan penarikan arisan setiap seminggu sekali dengan sistem lelang atau yang menyetor paling besar akan mendapat duluan. Namun, tersangka tidak pernah menunjukkan batang hidungnya di tempat yang dijanjikan. Saat ditanya soal arisan tersebut tersangka selalu mengelak dan meyakinkan tidak akan menipu korban.
 
Tiga bulan berlalu, kesabaran Yulita pun habis. Bersama rekan-rekannya yang juga menjadi korban penipuan arisan, mereka akhirnya melaporkan kasusnya ke Mapolda Bali. Diperkirakan masih banyak yang menjadi korban arisan itu karena anggotanya mencapai 96 orang.
 
Kerugian yang dialami korbannya pun bermacam-macam, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah. Nyoman Sari Dewi, salah seorang bandar arisan, ditetapkan sebagai tersangka kasus ini dan diamankan di Polsek Denpasar Barat untuk diperiksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com