Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Negara Bulgaria Menjadi Buron Kasus Pembobolan ATM

Kompas.com - 06/02/2010, 03:33 WIB

Jakarta, Kompas - Polisi hingga kini masih memburu belasan buron, salah satunya adalah warga negara Bulgaria, bernama Marinov, terkait kasus pembobolan dana nasabah dari sejumlah bank. Polisi mengajukan peringatan (red notice) kepada Interpol melalui National Central Bureau. Polisi juga menangkap tiga tersangka lagi yang diduga terlibat dalam kasus itu.

Demikian penjelasan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI Komisaris Jenderal Ito Sumardi, Direktur II Perbankan dan Ekonomi Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal (Pol) Raja Erizman, dan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang, Jumat (5/2).

”Kami mengejar WNA, kami akan mengembangkan apakah adanya warga Bulgaria mengindikasikan ada kaitan jaringan internasional. Apa dia yang membawa ilmu atau dia ikut dalam komplotan itu,” kata Edward.

Selain Marinov, polisi juga mendeteksi buron yang kini berada di Hongkong. Terhadap buron ini, polisi telah mengajukan peringatan kepada Interpol.

Hasil deteksi Mabes Polri pada jaringan di Bali, ada komunikasi intensif dengan nomor-nomor telepon di Australia. Itu sebabnya Polri menjalin kerja sama dengan polisi Australia untuk memperoleh data.

Sementara itu, Ito mengatakan, polisi memang telah menangkap dua karyawan dari dua bank yang diduga terlibat. Namun, sejauh ini mereka belum terindikasi terlibat dengan jaringan di Bali.

”Penangkapan manajer card center di Bandung hasil penyelidikan di lapangan saat ini terkait pembobolan kartu kredit. Yang bersangkutan hanya penyedia informasi besaran dana nasabah,” kata Ito.

Ito mengatakan, penangkapan manajer card center suatu bank itu berdasarkan penelusuran dari bawah dalam penyidikan pembobolan ATM. Polisi masih menyelidiki adanya keterkaitan langsung maupun tak langsung antara tersangka dan perkara pembobolan ATM.

Sejauh ini, pihak kepolisian juga mendeteksi ada 32 lokasi ATM di Bali yang diduga telah dipasangi skimmer untuk mencuri data. (SF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com