Penyelesaian Trase Kering BKT Masih Lamban

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelesaian trase kering Banjir Kanal Timur (BKT) di Jakarta Timur dan Jakarta Utara berjalan lamban. Trase kering adalah lahan di kanan dan kiri saluran air BKT yang akan dijadikan jalan inspeksi dan ruang terbuka hijau.

Di Jakarta Timur, dari 11 kelurahan yang akan dilewati, baru empat kelurahan yang lahan untuk trase keringnya sudah diinventarisasi. Lambatnya proses inevntarisasi itu disesalkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto karena proyek ini sudah berlangsung ber tahun-tahun.

Sekretaris Kota Jakarta Timur, Arifin Ibrahim, mengatakan, di keempat kelurahan itu terdapat 283 bidang tanah yang harus dibebaskan. Pihaknya sedang mempercepat pengukuran di tujuh kelurahan lain agar semua lahan untuk trase kering dapat segera dipetakan.

Di Jakarta Utara, lahan untuk trase kering sudah terinventarisasi sebanyak 173 bidang. Sebanyak 26 bidang tanah adalah fasilitas sosial yang tidak perlu dibayar dan 23 bidang tanah dapat dibebaskan dengan cara konsinyasi atau menitipkan uang di pengadilan.

Namun, semua tanah itu belum dibebaskan karena belum ada kejelasan nilai jual obyek pajak (NJOP) pada tahun 2010.

"Pemprov harus mengacu pada NJOP untuk membayar harga tanah milik warga yang dibebaskan. Tanpa kepastian NJOP terbaru, Pemprov tidak dapat membebaskan lahan warga," kata Prijanto.