Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4,5 Ton Bahan Peledak Disita Polisi

Kompas.com - 17/03/2010, 15:26 WIB

LAHORE, KOMPAS.com — Polisi Pakistan telah menyita 4,5 ton bahan peledak, senapan, dan rompi bunuh diri dalam penggerebekan di kota Lahore, di Pakistan timur, dan telah menghadapi serangkaian serangan gerilyawan.

"Polisi telah menggerebek beberapa toko yang berbeda di kota itu hari ini dan kemarin serta menyita bahan peledak dan senjata," jelas seorang pejabat senior polisi di Lahore, Zufiqar Hamid, Rabu (17/3/2010).

Serangan dan penyitaan itu dilakukan beberapa hari setelah dua serangan bunuh diri yang ditujukan kepada militer Pakistan menewaskan 45 orang di Lahore, Jumat.

"Polisi menyerang sebuah toko di daerah Iqbal Town, Selasa, dan menyita 170 kantung yang sebagian besar berisi amonium nitrat dan beratnya 3.000 kilogram, dua rompi bunuh diri, empat senapan, tiga senjata api, dan satu senjata ringan," Hamid menguraikan.

Sedikitnya 10 tersangka termasuk pemilik toko itu telah ditahan untuk diinterogasi. Polisi juga menyita 1.500 kilogram bahan peledak kalium yang digunakan dalam pembuatan mercon, 600 rentetan senapan, dan 18 granat tangan dari toko lain di Kota Iqbal, Senin.

Ali Nasir Rizvi, pejabat senior, mengonfirmasi serangan dan penangkapan itu, dan menjelaskan bahwa kedua toko tersebut disewakan kepada Mohammad Omar dan polisi sedang berusaha untuk menahan orang itu.

Lahore, kota dengan delapan juta orang di dekat perbatasan Pakistan dengan India, telah menjadi sasaran serangan Taliban dan Al Qaeda. Serangan kedua kelompok itu di Pakistan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dalam tiga tahun terakhir.

Sebagian besar kekerasan di Pakistan terkonsentrasi di wilayah barat laut, yang berbatasan dengan Afganistan, tetapi beberapa pengamat memperingatkan, kaum ekstrem bertahan di Punjab, provinsi yang paling padat penduduknya di Pakistan dan secara politik penting dengan Lahore sebagai ibu kotanya.

Delapan serangan telah menewaskan lebih dari 170 orang di Lahore setahun terakhir, kota bersejarah, tempat kegiatan para elite yang menampung banyak lembaga militer dan dinas intelijen Pakistan yang berpengaruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com