Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Busway Akan Naik Jadi Rp 5.500

Kompas.com - 30/04/2010, 09:22 WIB

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi sebelumnya mengatakan, kenaikan tarif busway harus dibarengi dengan perbaikan kecepatan. Yang dikeluhkan konsumen saat ini adalah waktu tempuh yang menurun (semakin lama).

"Busway tidak sesuai dengan janji di awal dulu yang mengatakan waktu tempuh menggunakan busway akan lebih singkat," katanya.

Dia mencontohkan di Koridor VI, rute Halimun-Ragunan yang awalnya bisa ditempuh dalam waktu 45 menit sekarang ini menjadi satu jam lebih.

"Yang menjadi keluhan sekarang waktu tempuh menurun. Alasan teknis bahwa jalan tidak sesuai rel, tidak relevan. Seharusnya jalur busway itu steril dari kendaraan lain," ujarnya.

Jika ingin menainkkan tarif busway, kata Tulus, waktu tempuh wajib diperbaiki. Percuma saja jika tarif dinaikkan tanpa ada perbaikan pelayanan. "Tujuan masyarakat menggunakan busway adalah singkatnya waktu tempuh, dan seharusnya ini menjadi komitmen pengelola," ujarnya.

Sementara itu, keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) awal tahun ini bahwa Pemprov DKI harus membayar rupiah per kilometer di atas harga lelang diperkirakan akan berdampak terhadap tarif busway.

Atas kemungkinan tersebut, kalangan DPRD DKI kala itu menilai tarif busway belum pantas naik mengingat pelayanan moda transportasi bus itu belum optimal, terutama dalam keamanan dan kenyamanan penumpang.

Keputusan BANI itu adalah agar pemprov membayar biaya operasional dan pemeliharaan busway Koridor IV sampai VII Rp 12.256 per kilometer.

Nilai itu mendekati besaran yang diminta konsorsium yang mengoperasikan busway, sementara Pemprov DKI mengajukan angka Rp 9.500 per kilometer sesuai harga lelang untuk Koridor VIII-X. (moe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com