Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Gratis di Dunia Maya

Kompas.com - 25/07/2010, 09:20 WIB

Tak hanya kalangan intelektual, bahkan pejabat seperti Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring juga mau berbagi lewat Twitter. ”Saya ingin berkomunikasi dengan kalangan bawah dan penggiat online dunia maya, mendengarkan aspirasi mereka, menjawab berbagai pertanyaan, sekaligus menyampaikan pesan-pesan moral,” katanya.

Bagaimana seorang menteri meluangkan waktu untuk Twitter? ”Pagi hari biasanya saya mengirimkan pesan semangat, siang jawab pertanyaan-pertanyaan, malam mengutip masalah-masalah cinta,” katanya. Pencerahan Dengan suguhan bermacam tema tadi, para pengguna Twitter kini bisa memanen berbagai informasi, gagasan, pesan, atau catatan dari banyak tokoh. Bagi sebagian orang, semua itu bisa memberi pencerahan. Setidaknya begitulah yang dirasakan Fahira Idris, pengusaha parsel dan klub menembak.

”Twitter adalah dunia baru, tempat di mana saya berkontemplasi dan sungguh-sungguh banyak belajar ilmu kehidupan. Saya bisa menyerap pesan dari para tokoh intelektual terkenal,” katanya. Kini, Fahira juga ikut aktif mengirim petuah-petuah pedoman hidup.

Menurut Wicaksono, blogger dan penggiat online, Twitter memang bisa menjadi kanal pertukaran informasi dan diskusi yang bermanfaat bagi masyarakat. ”Lewat Twitter, kita bisa membicarakan topik-topik yang tak tersentuh media umum, seperti koran, majalah, atau televisi,” katanya.

Kenapa bisa begitu? ”Karena Twitter menjembatani pertukaran informasi dengan cepat, murah, dan menjangkau semua kalangan tanpa batas,” kata Ono W Purbo, pengamat teknologi informasi.

Hanya, kata dia, sebaiknya kita jangan hanya jadi konsumen pengguna teknologi dan hanya menjadi pasar produk-produk tadi. ”Kita juga mesti memanfaatkannya untuk menumbuhkan kreativitas kita sendiri,” katanya. (Putu Fajar Arcana/Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com