Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frans Magnis: Intoleransi di Indonesia Meningkat

Kompas.com - 13/08/2010, 19:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniawan Romo Frans Magnis Suseno, pada acara Renungan Kemerdekaan ke-65 RI, Jumat (13/8/2010) di Jakarta, mengaku khawatir dengan iklim kebebasan beribadah di Indonesia akhir-akhir ini.

"Ada keprihatinan, kok masih banyak orang yang tidak bisa beribadat tanpa rasa takut. Apa dalam bangsa ini, setiap orang tidak berhak mengikuti apa yang menjadi keyakinannya? Apakah seseorang tidak bisa berdoa tanpa rasa takut? Saya melihat intoleransi bertambah terus di dalam masyarakat. Dulu, orang bisa hidup berdampingan dengan baik, namun sekarang mereka terpenuhi dengan kebencian," kata Romo Magnis.

Turut hadir dalam acara renungan itu tokoh Nadhlatul Ulama KH Solahudin Wahid atau Gus Solah, ekonom Rizal Ramli, dan lainnya.

Selain kebebasan beragama yang terancam, Romo Magnis memaparkan dua tendensi bahaya lainnya yang dapat mengancam eksistensi bangsa Indonesia, yaitu masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, serta praktik korupsi yang terus terjadi.

Sementara itu, Gus Solah mengatakan, ada kesan pemerintah melakukan pembiaran terhadap kelompok-kelompok radikal yang melakukan pengrusakan rumah ibadah umat lain.

"Pemerintah harus tegas, dan tidak boleh pilih kasih. Yang berbuat anarkis harus ditindak. Soal kasus HKBP, mestinya pemerintah daerah memberikan pinjaman tempat beribadah, sambil dalam waktu singkat, menentukan dimana mereka bisa beribadah. Kebebasan beridah harus dijamin dan diberi izin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com