JAKARTA, KOMPAS.com - Petasan dilarang untuk diperjualbelikan di masyarakat karena berbahaya. Para penjual memilih untuk menjual kembang api dibandingkan petasan karena lebih aman.
"Saya tidak jual petasan, tapi kembang api. Kembang api lebih aman," ucap Yogi, salah satu pedagang kembang api yang diwawancara Kompas.com, Senin (16/8/2010) di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Dia mengungkapkan, bermain kembang api jauh lebih aman dibandingkan petasan. Kembang api dapat terlihat dari luar apakah sumbunya sudah menyala apabila telah dihidupkan dengan api (korek api/pemantik gas), dan dapat dimainkan dengan dipegang ataupun diletakkan di tanah.
"Kalau petasan tidak dapat kelihatan dari luar apakah sumbunya sudah menyala atau belum. Dari luar tidak nyala, tapi tiba-tiba ketika kita lihat dia meledak. Berbahaya," ujar Yogi.
Dia mengatakan, dia tidak pernah menjual petasan selama kurang lebih empat tahun dia berjualan kembang api di daerah Panglima Polim tersebut. Hal tersebut dikarenakan dia tahu bahayanya petasan bagi anak-anak ataupun masyarakat lainnya.
"Saya tidak pernah jual petasan. Saya jualnya kembang api, lebih aman dan meriah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.