JAKARTA, KOMPAS.com —
"Berdasarkan penyelidikan sementara, para korban diketahui berbelanja jamu di kios milik Sarimin pada Sabtu. Mulai malam itu hingga Minggu mereka jatuh sakit dan meninggal satu per satu,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono, Senin.
Gatot menegaskan tidak ada pesta minuman keras pada Sabtu malam itu. Setiap korban membeli minuman jamu sendiri-sendiri atau berkelompok dua-tiga orang. ”Ada yang minum di kios, ada juga yang dibawa pulang,” katanya.
Data dari Polres Metro Jakarta Selatan menunjukkan, empat orang dari 15 korban jamu oplosan adalah warga Kebagusan, Jakarta Selatan, yaitu Toro Hantoro, Agus Mansyur, Deni Darma, dan Maryadi. Tiga korban lain teridentifikasi sebagai warga Jagakarsa, yaitu Iwan, Taryono, dan Mashuri. Selebihnya berasal dari Depok dan kawasan lain di Jakarta Selatan.
Kesebelas korban tewas adalah Iwan, Taryono, Agus Mansyur, Toro Hantoro, H Muhammad, Maryadi, Mashuri, Ahmad Rizal, Deni Darma, Andi, dan Heru Setiawan.
Para korban tewas dan yang kritis hingga Senin berada di sejumlah rumah sakit, antara lain RS Marinir Cilandak, RS Fatmawati, RS Zahirah Lenteng Agung, dan RS Bakti Yudha, Depok. Taryono (45), warga Jalan Rambutan Nomor 99 A, Jagakarsa, dan Agus Mansyur (42), warga Gang Peon Nomor 40 RT 2 RW 4, Jalan Kebagusan Besar, Pasar Minggu, misalnya, meskipun meninggal pada Minggu, jasadnya baru diserahkan kepada keluarganya Senin sore setelah divisum dan diotopsi di RS Fatmawati.
Spesialis forensik di RS Fatmawati, dr Andriani, mengatakan, sampel darah, kencing, sebagian organ, cairan lambung, dan kantong empedu korban jamu oplosan diambil untuk tes toksinologi.
Heru Setiawan (24), warga Kebagusan Raya Nomor 105, RT 01 RW 04, Kebagusan, yang meninggal setelah dirawat di RS Peri Kasih, Pondok Labu, rencananya juga akan diotopsi dulu di RS Fatmawati atau RS Cipto Mangunkusumo.
Sementara di RS Cilandak masih ada tiga korban kritis menjalani perawatan. Mereka adalah Mustofa, Damar Setio Rumekti, dan Rahmat Afandi. Di RS Bakti Yudha, Depok, seorang korban lain, Muhammad Yusuf (33), warga Cipayung, Depok, juga masih dirawat intensif karena belum sadarkan diri.