Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek MRT Dipercepat

Kompas.com - 06/09/2010, 03:52 WIB

Jakarta, Kompas - Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyetujui desain teknis detail mass rapid transit atau MRT, PT MRT Jakarta menyiapkan prakualifikasi lelang pembangunan fisik yang rencananya akan dimulai pada akhir Oktober 2010, dipercepat dari rencana semula Januari 2011.

Direktur Teknik PT MRT Jakarta Rahmadi, Minggu (5/9) di Jakarta Pusat, mengatakan, prakualifikasi itu digelar untuk menyeleksi perusahaan-perusahaan yang berhak mengikuti lelang proyek pembangunan jaringan infrastruktur MRT. Lelang akan dibuka untuk perusahaan konstruksi dari sejumlah negara, tetapi harus tergabung dalam konsorsium dengan perusahaan Jepang.

Keterlibatan perusahaan Jepang dalam konsorsium peserta lelang merupakan syarat yang diminta oleh Japan Bank for International Corporation selaku pemberi pinjaman ke Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengapresiasi percepatan penyelesaian desain teknis detail MRT koridor utara-selatan tahap I, dari target Januari 2011 menjadi September 2010. Padahal, desain MRT itu mengalami beberapa perubahan, seperti perpanjangan rute dari Dukuh Atas ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan pengubahan Stasiun Bundaran Senayan, dari stasiun layang (elevated) menjadi di bawah tanah.

Jalur MRT koridor utara-selatan tahap I membentang dari Lebak Bulus ke Bundaran HI sepanjang 15,5 kilometer. Di jalur itu, tujuh stasiun melayang dan enam stasiun di bawah tanah.

Sedangkan koridor utara-selatan tahap II akan membentang dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan sejauh 6,2 kilometer. Pada MRT tahap II itu akan dibangun delapan stasiun bawah tanah. MRT koridor utara-selatan secara utuh dijadwalkan akan beroperasi pada 2020.

Fauzi Bowo berharap pembangunan fisik infrastruktur MRT dapat dimulai sesuai jadwal pada awal 2012 dan selesai pada akhir 2016. Jika memungkinkan, PT MRT didorong untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur MRT lebih cepat agar kemacetan dapat segera diatasi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo mengatakan, prakualifikasi akan berlangsung sampai awal 2011 dan langsung dilanjutkan dengan proses lelang. Proses lelang diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun sehingga proses konstruksi infrastruktur MRT dapat dimulai akhir 2011 atau awal 2012.

”Kami berusaha mempercepat proses lelang agar tahap konstruksi dapat dimulai lebih cepat dan MRT dapat beroperasi pada awal 2016,” kata Tribudi.

Dalam proses konstruksi, kata Tribudi, perusahaan konstruksi Indonesia dapat turut ambil bagian sebagai subkontraktor dari konsorsium pemenang lelang. Peran serta kontraktor nasional dalam proyek skala besar itu dapat menjadi sarana pembelajaran untuk membangun infrastruktur MRT pada koridor lain di Jakarta atau di kota besar lain di Indonesia.

Jika beroperasi, kereta MRT dapat mengangkut 1.500 orang sekali jalan. Kereta MRT terdiri enam gerbong yang masing-masing dapat mengangkut 250 orang. Pada jam sibuk, PT MRT Jakarta akan memberangkatkan kereta setiap lima menit. (ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com