Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ganggu Pertanian

Kompas.com - 22/09/2010, 04:03 WIB

Penjemuran tak sempurna juga menyebabkan harga rumput laut anjlok dari Rp 9.000 jadi Rp 6.000 per kilogram dalam sebulan terakhir di Takalar, Sulsel.

Dari Bojonegoro, Jawa Timur, dilaporkan, petani di Balen, Sumberrejo, harus menanam kedelai dua kali karena tanaman pertama mati akibat terlalu banyak air.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Bojonegoro Syarif Usman menyatakan, saat ini petani mengalami kerugian bertubi-tubi sehingga banyak yang membiarkan lahan tidak ditanami.

Syarif mengusulkan, pemerintah mengambil tindakan cepat untuk menghadapi cuaca tidak menentu, misalnya, konsep baru pola tanam dan bantuan sarana produksi. Hal senada dilontarkan Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Cabang Gresik Asikin Hariyanto.

Anomali cuaca juga mengakibatkan turunnya rendemen tebu pada musim giling 2010.

Sekretaris Paguyuban Petani Tebu Sari Once Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Heri DK mengatakan, pada musim giling tahun ini sejumlah pabrik gula menetapkan rendemen tebu petani kurang dari 6 persen. Padahal, pada musim giling tahun sebelumnya, rendemen tebu 8-9 persen. Akibatnya, petani tidak mampu menutup biaya produksi.

Target tak terpenuhi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi padi tahun 2010 adalah 65,15 juta ton gabah kering giling (GKG), produksi jagung 2010 hanya 18,02 juta ton, kedelai 927.384 ton, kacang tanah 756.315 ton, dan kacang hijau 296.133 ton. Dibandingkan tahun 2009, produksi kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau turun. Produksi jagung dan padi ada kenaikan, tetapi jauh dari target.

Untuk tahun 2010, Kementerian Pertanian menargetkan produksi padi 67 juta ton GKG, jagung 20 juta ton, dan kedelai 1,3 juta ton.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto menyatakan, perubahan iklim ekstrem tidak selalu merugikan. Karena tahun 2010 mengarah pada iklim basah, penanaman padi bisa dilakukan sepanjang tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com