Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolong, Bersihkan Sampah di BKT

Kompas.com - 07/10/2010, 11:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap hari, selalu saja ada sampah yang menumpuk di sepanjang Banjir Kanal Timur, Jakarta. Siapa yang membuangnya? Siapa pula yang harus bertanggung jawab membersihkannya? Meski diklaim telah mampu mengatasi banjir di sejumlah lokasi, fungsi BKT sejak akhir tahun lalu masih terkendala oleh berbagai hal.

Sesuai rencana awal, BKT sepanjang 23,57 km yang menghubungkan wilayah Cipinang hingga Laut Jawa itu semestinya juga difungsikan sebagai kawasan konservasi air tanah, rekreasi, dan juga sentra bisnis. Untuk mengalirkan air saja, BKT masih punya masalah dengan sampah. Airnya pun hitam dan bau.

"Ini kalau hari-hari biasa warna hitam, ada sampah, bau," kata Parno, Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Kamis (7/10/2010). "Semalam saja di sini banjir karena banyak sampah. Setiap pagi sampah ini datang dari hulu di (Kali) Cipinang dan (Kali) Sunter," jelasnya kepada wartawan dalam tur BKT mulai dari Pintu Air Malaka Sari, Jakarta Timur.

Parno mengatakan, setiap hari pihaknya harus membersihkan sampah-sampah tersebut. Minimal 20 meter kubik sampah diambil dan diangkut dengan truk untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sampai saat ini, belum dibentuk pengelola khusus atas BKT tersebut sehingga segala sesuatu yang berkait dengan BKT masih menjadi tanggung jawab BBWSCC.

"Sementara sambil jalan, semampu-mampu kita, sampah ini kami (BBWSCC) bersihkan. Tapi kalau seperti ini terus-terusan, kami tidak mampu," kata Parno. "Dalam tupoksi (tugas pokok dan fungsi) BBWSCC, tidak ada pekerjaan pembersihan sampah. Kami bukan Dinas Kebersihan," tambahnya. 

Meski sudah difungsikan sebagai kanal pencegah banjir, penggarapan proyek BKT ini masih final. BBWSCC masih harus menyelesaikan pelebaran saluran dengan mengeruk tanah di Malaka Sari, Rawa Bebek, dan Ujung Menteng. Pengerukan ini diharapkan selesai pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com