Macet Parah, Foke Enggan Minta Maaf

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan luar biasa karena genangan air akibat banjir pada Senin (25/10/2010) kemarin tak menggerakkan hati Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk meminta maaf. Padahal, akibat macet, ribuan warga tersiksa dan frustrasi. Belum lagi ada kerugian material dan immaterial yang terjadi akibat kemacetan tersebut.

Foke, demikian Fauzi Bowo disapa, malah meminta masyarakat memahami kejadian kemarin. Foke beralasan, curah hujan di Jakarta belakangan ini memang luar biasa. "Ini masalah yang harus kita hadapi bersama. Kalau hujan kan, bukan salah saya. Saya mohon ini dimaklumi," kata Foke kepada para wartawan ketika meninjau drainase di Sarinah, Jakarta, Selasa.

Foke mengatakan, dirinya bersedia meminta maaf jika dirinya memang salah. Misalnya, ada simpul-simpul yang tidak terjaga, atau ketiadaan personel yang mengatur arus lalu lintas. "Kalau kasusnya seperti itu, saya wajib meminta maaf," katanya.

Terkait pengaturan lalu lintas, Foke mengatakan, Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya. Dengan demikian, kemacetan karena genangan akibat hujan dapat terurai dengan kehadiran petugas. "Itu sudah menjadi kesepakatan seluruh Dinas Perhubungan untuk membantu Polda, membantu simpul-simpul itu supaya tidak deadlock," katanya.

Foke juga meminta agar warga DKI Jakarta tak seenaknya saja membuah sampah sembarangan. Perilaku membuang sampah sembarangan membuat saluran tersumbat sehingga air tidak mengalir. Ditekankannya, hal ini membutuhkan perhatian dari seluruh warga Jakarta.