Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Warisan Pahlawan

Kompas.com - 10/11/2010, 05:04 WIB

Jangan sampai ada situs menonjol, sementara masyarakatnya belum merata. Saya bisa saja benahi makam, menjadikannya taman. Akan tetapi, lingkungan sekitarnya (masih) banyak orang bertempat tinggal tidak layak. Saya tidak ingin pembangunan yang seperti itu. Saya tidak ingin pembangunan yang sepotong-sepotong.

Saya ingin kompleks makam yang nyaman, bukan megah. Makam sekarang tidak cukup, akan ditata lagi. Tetapi, (penataan) bukan secara visual saja. Penataan menyeluruh terhadap semua aspek di sekeliling makam.

Bagaimana dengan makam pejuang tak dikenal?

Sebenarnya bisa ditempatkan di makam pahlawan. Namun, tidak bisa begitu saja memindahkan makam. Harus izin keluarga. Apakah mereka tidak keberatan makam itu dipindah?

Tentang status sebagai Kota Pahlawan, apakah Surabaya perlu ikon?

Terus terang saya tidak ingin dilihat dari simbol-simbol. akan tetapi, apa sih esensinya? Banyak juga patung-patung kita buat, tinggal dirawat dan dikelola sebagai penanda Kota Pahlawan.

Saya ingin masyarakat mendapatkan roh Surabaya sebagai Kota Pahlawan, tahu betul apa makna Kota Pahlawan. Tidak hanya tagline (semboyan) atau gedung-gedung. Roh dan semangat yang sebenarnya sudah dimiliki warga Surabaya. Misalnya untuk soal kebersihan, banyak orang yang menjadi pejuang lingkungan.

Bagaimana dengan penghargaan terhadap veteran?

Surabaya rutin memberikan santuan setiap bulan. Jumlahnya lebih besar dari (santunan yang diberikan) pusat. Namun, yang harus diingat pejuang di Surabaya bukan hanya yang tergabung dalam (korps) veteran. Berbagai lapisan masyarakat ikut berjuang. Saya akan mulai membuat penghargaan untuk mereka (masyarakat yang tidak masuk korps veteran).

Bagaimana dengan pelestarian gedung-gedung tua yang banyak di Surabaya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com