Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Menggalakkan Razia Pelajar

Kompas.com - 08/12/2010, 03:16 WIB

Bantul, Kompas - Untuk menekan kenakalan di tingkat pelajar, Satuan Polisi Pamong Praja beserta Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Bantul menggalakkan razia. Sasarannya pelajar SMA dan SMK. Dari razia yang digelar di beberapa sekolah, mereka mendapati puluhan telepon seluler siswa berisi foto dan video porno serta rokok.

”Razia terakhir kami gelar pada akhir November. Operasi dilakukan dengan memeriksa tas bawaan yang disinyalir sering untuk menyimpan alat kontrasepsi, obat-obatan terlarang maupun rokok, dan juga memeriksa telepon seluler,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul Kandiawan, Senin (6/12).

Menurutnya, operasi penertiban pelajar tersebut dilakukan karena adanya laporan dari guru yang merasa kewalahan atas ulah sebagian murid didiknya. Diharapkan, setelah operasi tersebut, siswanya akan lebih berkonsentrasi terhadap pelajaran.

Dia menambahkan, Satpol PP Bantul hanya membantu menjalankan razia. Langkah selanjutnya, siswa yang terjaring razia akan menerima pembinaan dari pihak sekolah. ”Bagi yang kedapatan menyimpan foto dan video porno dibina supaya mental mereka kembali pulih. Begitu juga yang memiliki kebiasaan merokok,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non-formal Bantul Mas- harun Gazalie mengaku be- lum menerima hasil razia yang digelar satpol PP. Ia berharap pihaknya mendapatkan tembusan laporan untuk menindaklanjuti masalah kenakalan di tingkat pelajar.

Menurutnya, dinas telah mengeluarkan larangan bagi siswa agar tidak membawa telepon seluler ke sekolah. Pemberitahuan terkait larangan telah dikirim ke setiap kepala sekolah. ”Larangan itu nantinya ditandatangani gubernur, jadi berlaku untuk provinsi. Namun, kami sudah mendahuluinya dengan pertimbangan larangan akan berdampak positif bagi prestasi,” katanya.

Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul serius menyiapkan para siswa menapaki masa depan mereka. Bersama dengan 15 daerah lainnya, Bantul ditunjuk sebagai daerah percontohan proyek sekolah berbasis karakter dan budaya bangsa. Proyek tersebut mengedepankan kejujuran, toleransi, dan berperilaku baik.

”Untuk pembinaan mental anak didik, kami mengandalkan peranan guru bimbingan konseling (BK). Mereka harus mendampingi anak didik supaya prestasinya melejit,” katanya menambahkan. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com