Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Merebak di Kedua Belah Pihak

Kompas.com - 11/02/2011, 08:21 WIB

Tulang punggung

Cerita duka juga menghinggapi keluarga pengemudi bus, Merke Lourine Rumengan (41), yang biasa dipanggil Merry.

”Kakak, itu kan bus mama. Lihat tuh, nomor busnya, JTM 050. Adik ingat itu bus mama. Kan, adik pernah diajak mama naik bus yang dikemudikan mama,” kata salah satu anak Merry.

Karena kakaknya kurang peduli, siswi SMP itu lalu menelepon kakak mamanya dan memintanya melacak nasib Merry.

”Saya sebenarnya ingin menyimpan sendiri kejadian ini agar anak-anak tak terguncang. Saya terpaksa mengungkap kasus ini saat kakak menelepon saya. Tak berapa lama, saudara-saudara saya yang lain juga menghubungi,” tutur Merry di tahanan Ditlantas Polda Metro.

Sejak suaminya meninggal satu setengah tahun lalu, usaha warisan sang suami memperbaiki perahu gulung tikar. Pendapatannya sebagai pegawai tata usaha di sebuah sekolah tidak memadai untuk menghidupi keempat anaknya.

Ia pun melamar menjadi pengemudi bus transjakarta. Sejak 1 Februari 2011, ia melayani Koridor VI, Ragunan-Dukuh Atas.

”Putri sulung saya berhenti sekolah karena harus menjaga tiga adiknya, terutama menjaga si bungsu yang baru berusia dua tahun. Lagi pula saya tak mampu membiayai kuliah si sulung,” kata Merry.

Setiap hari pukul 02.00, perempuan kelahiran Belawan, Sumatera Utara, itu bangun, mandi, dan bersepeda motor dari rumah mertuanya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, ke pul bus transjakarta di Hek Pasar Rebo, Jakarta Timur.

”Saya mulai mengemudi pukul 05.00 dan selesai pukul 13.00,” ucap Merry.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com