Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 3 Calon Lokasi Pengganti Stadion

Kompas.com - 17/02/2011, 13:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta sudah mengantongi informasi mengenai tiga lokasi pengganti Stadion Lebak Bulus yang akan dialihfungsikan menjadi depo dan stasiun mass rapid transit atau MRT. Namun, ketiga lokasi tersebut masih terus dikaji pihak pemprov.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta (Kadisorda DKI Jakarta) Ratiyono, Kamis (17/2/2011), saat dijumpai di Balaikota. "Ada tiga tempat dan akan ada kajian. Lokasi itu yakni di lintasan TB Simatupang ada dua, Jalan Ampera ada satu," ujarnya.

Terkait dana yang akan dihabiskan untuk stadion baru tersebut, Ratiyono masih belum bisa menyebutkan total anggaran lantaran masih tergantung dari harga tanah yang akan menjadi lokasi stadion pengganti.

"Yang jelas stadion baru nanti setidaknya akan sama luasnya atau lebih besar dari sebelumnya, 4,4 hektar," ungkap Ratiyono.

Dia mengatakan, publik tidak perlu khawatir terhadap penggusuran tersebut lantaran pemerintah juga berkomitmen untuk tetap memajukan persepakbolaan di Jakarta dan menjadikan kota ini contoh bagi kota-kota lainnya.

"Selama masa penggusuran, bukan berarti kegiatan berhenti. Semua jadwal bisa dialihkan ke semua stadion yang kami miliki," ujar Ratiyono.

Dia mengungkapkan, penggusuran itu memang terpaksa dilakukan untuk prioritas program Pemprov DKI dalam mengatasi kemacetan yang dirasakan seluruh warga Jakarta.

"Stadion Lebak Bulus memang positif untuk dukung MRT, untuk atasi kemacetan. Kami dukung itu," kata Ratiyono.

Seperti diberitakan, Stadion Lebak Bulus akan segera digusur tahun 2011 untuk dialihfungsikan menjadi depo dan stasiun MRT. Tidak hanya stadion, Terminal Lebak Bulus pun juga akan terkena proyek pembebasan lahan untuk pembangunan MRT koridor Selatan-Utara tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Pemprov menargetkan bahwa MRT mulai beroperasi pada akhir 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com