Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta Pegang Wewenang Finansial

Kompas.com - 07/04/2011, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya melimpahkan kewenangan finansial proyek Mass Rapid Transit kepada PT MRT Jakarta. Soal kewenangan finansial sempat dipertanyakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah tentang badan yang berhak mencairkan dan mengelola dana bantuan Japan International Cooperation Agency.

Pemerintah kota mengatakan, pemberian wewenang finansial akan mendorong kemudahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk bergerak karena badan tersebut sekaligus juga sebagai pelaksana proyek. "Saya telah menugaskan PT MRT Jakarta sebagai pelaksanan proyek sekaligus yang berwenang dalam skema transaksi," ujar Gubernur DKI Fauzi Bowo, Kamis (7/4/2011) di Balaikota, Jakarta Pusat.

Untuk mendukung penunjukan itu, Pemprov DKI Jakarta akan mengeluarkan beberapa dokumen legal dalam bentuk peraturan daerah, surat keputusan, atau instruksi gubernur yang diperlukan dalam rangka percepatan proyek MRT, seperti penyempurnaan Perda No 4/2008 tentang penyertaan modal sebelum pemenang tender kosntruksi diumumkan pada Juli 2012.

"Saya bisa pastikan bahwa soal dana ini tidak ada masalah karena Jepang sudah komit untuk tahap pertama dana sudah cair saat pemenang tender diumumkan," tutur Foke.

Sebelumnya, lembaga pendonor JICA berkomitmen mengucurkan dana senilai 120 miliar yen atau setara dengan Rp 12,7 triliun untuk proyek tahap pertama MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Untuk tahap pertama, Pemprov DKI akan membangun terlebih dulu jalur MRT utara-selatan dengan proyek awalnya, yakni Lebak Bulus- Bundaran HI.

Realisasi proyek tersebut memerlukan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun. Dana terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.

Saat ini, PT MRT Jakarta tengah mempersiapkan prakualifikasi tender konstruksi yang dimulai pada April 2011. Tender akan dilakukan selama satu tahun dan akan diumumkan pada Juli 2012. Sementara itu, proses preaparation works, seperti pendirian kantor proyek dan pelaksanaan ground breaking konstruksi, akan dilakukan pada triwulan pertama 2012.

Rencana pembangunan MRT jalur selatan-utara dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan membangun rel dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sepanjang 15,5 km yang terdiri dari 10,5 km di permukaan tanah dan 5 km di bawah tanah. Nantinya MRT diharapkan mampu mengangkut 960.000 orang per hari dengan headway per 5 menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus-Bundaran HI mencapai 30 menit. MRT Lebak Bulus-Bundaran HI mulai beroperasi pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com