Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Panik Dengar "Jangan Bergerak!"

Kompas.com - 21/04/2011, 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar pukul 05.30, Atis tersentak mendengar suara gaduh di samping rumahnya. Tak lama berselang, seorang pria langsung berteriak, "Jangan bergerak!"

Atis adalah warga Jalan Rawadas, RT 01 RW 03, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dia tak berani beranjak ke luar rumah setelah mendengar teriakan itu. Barulah sekitar beberapa menit kemudian, Atis memberanikan diri melihat kejadian penggerebekan oleh anggota Tim Densus 88 Antiteror terhadap tetangganya, Kalsum, dan dua orang kerabatnya.

Dua orang kerabat Kalsum itu diketahui seorang laki-laki berusia sekitar 25 tahun yang merupakan anaknya dan seorang lagi laki-laki yang merupakan teman Kalsum.

"Saat itu suara pintu langsung dirusak pakai badan, dan teriak 'Jangan bergerak'. Ya saya panik, tapi enggak ada tembakan," ucap Atis, Kamis (21/4/2011), saat dijumpai di lokasi.

Saat melihat ke luar rumah, Atis menceritakan, tujuh orang polisi tampak membawa tiga penghuni kontrakan tersebut. Tanpa perlawanan, ketiganya langsung digiring polisi menuju ke sebuah mobil.

"Enggak lama ada polisi bawa tas koper. Yang satu ukurannya lebih kecil," ungkap Atis.

Atis mengaku mengenal Kalsum sejak tahun 2009. Perilaku Kalsum terbilang bersahaja dan cukup ramah dengan warga sekitar. Namun, anak dan teman Kalsum bersikap cukup dingin.

"Kalau mau pergi, walaupun ada orang, mereka enggak pernah nyapa sama sekali," kata Atis.

Diketahui Atis, Kalsum dan anaknya bekerja sebagai tukang bubur sumsum keliling. Sementara teman Kalsum bekerja sebagai penjual burger.

"Perilakunya sebenarnya baik-baik saja, enggak ada masalah apa pun yang mencurigakan. Namanya tukang bubur sama tukang burger enggak mungkin ikut begituan. Tahunya, kaget saya (mereka) digerebek polisi," ungkap Atis.

Seperti diberitakan, pagi ini sekitar pukul 05.00 WIB, sekitar tujuh orang petugas Densus 88 Antiteror menggerebek dua rumah kontrakan di Jalan Rawadas. Kontrakan pertama dihuni Darto, Mugi, dan Warih. Mereka bertiga tinggal di kontrakan nomor 81.

Kontrakan kedua yang bernomor 71 ditempati Kalsum dan anaknya serta seorang teman Kalsum. Ketiga orang tersebut mengontrak sekitar 200 meter dari kontrakan Darto. Tepatnya di nomor 72 Jalan Rawadas. Semuanya merupakan terduga kasus bom buku yang sempat ramai pada pertengahan Maret lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com