Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Kretek Kembangkan Techno Hall

Kompas.com - 28/04/2011, 20:12 WIB

KUDUS, KOMPAS.com - Pengelola Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, mengembangkan fasilitas edukasi ilmu pengetahuan dan sosial-humanis untuk menambah daya tarik museum. Fasilitas itu berupa Techno Hall dan Pojok Buruh Rokok.

Staf Pengelola Museum Kretek Susandi, Kamis (28/4/2011), di Kudus, mengatakan, Techno Hall merupakan taman pintar mini yang mengedepankan teknologi informasi. Melalui teknologi itu, pengunjung dapat memperoleh pengetahuan baru dari permainan-permainan berbasis teknologi.

Pengelola telah menyiapkan gedung dan stan-stan untuk mewadahi aneka permainan berbasis teknologi itu. Namun saat ini pengelola belum mendapatkan dana untuk pengadaan peralatan permainan interaktif berbasis teknologi itu.

"Pada tahun ini, kami tidak mendapat dana dari Pemerintah Kabupaten Kudus, sehingga pengadaan peralatan techno hall terkendala," kata Susandi.

Adapun pengembangan Pojok Buruh Rokok, Susandi menambahkan, akan dikemas melalui acara-acara atau ada kunjungan khusus. Pengembangan itu berupa menampilkan sosok buruh rokok yang sedang melinting atau membatil.

Pengembangan itu merupakan pelengkap diorama kehidupan dan kegiatan petani tembakau dan para buruh rokok. Tujuannya adalah menyajikan sisi kehidupan konkret buruh.

"Kami ingin memberikan sentuhan sosial-humanis kepada para pengunjung dengan menghadirkan buruh rokok. Para pengunjung dapat berdialog dengan mereka," kata dia.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Kretek Kudus, Suyanto mengemukakan, sebelumnya Museum Kretek telah menggarap Pojok Kehidupan Kewirausahaan Nitisemito. Pojok itu berisi tentang peninggalan-peninggalan raja kretek Kudus Nitisemito, seperti mesin ketik, surat-surat perdagangan, dan strategi-strategi promosi.

Dengan semangat kepribumian dan keterbatasan pendidikannya, Nitisemito mampu menjadi pengusaha rokok tersukses pada zamannya. Semangat kewirausahaannya memicu pengusaha-pengusaha rokok lain bermunculan di Kudus.

Kejayaan Nitisemito tidak untuk dirinya semata. Dia menyelamatkan banyak pribumi dengan mempekerjakan dan menjadikan mereka sebagai karyawannya. Dengan begitu buruh pribumi itu tidak bekerja di bawah pengusaha Belanda dan nonpribumi lain.

"Kami berharap generasi muda Kudus dapat meneladan semangat kewiraswastaan Nitisemito," kata Suyanto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com